Bahas Strategis Keamanan, Putin dan Kim Jong Un Bakal Teken Kemitraan

Bahas Strategis Keamanan, Putin dan Kim Jong Un Bakal Teken Kemitraan

Foto : Pertemuan Putin dan Kim Jong Un di Korea Utara.-Bahas Strategis Keamanan, Putin dan Kim Jong Un Bakal Teken Kemitraan-CNN

PAGARALAMPOS.COM - Rusia dan Korea Utara dilaporkan dijadwalkan menandatangani beberapa "dokumen penting", termasuk dokumen keamanan, selama kunjungan Presiden Vladimir Putin pada Selasa (18/6/2024).

Dokumen ini berisi potensi perjanjian kemitraan strategis. Seorang pejabat resmi Kremlin mengonfirmasi hal ini kepada kantor berita Rusia.

Pada hari Senin (176/2024), penasihat kebijakan luar negeri Putin Yuri Ushakov dikutip oleh Reuters mengatakan bahwa "beberapa dokumen akan ditandatangani, termasuk 'dokumen penting dan sangat penting'."

“Perjanjian ini dapat mencakup perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang menguraikan kerja sama di masa depan dan mengatasi masalah keamanan,” tambahnya.

BACA JUGA:Lindungi Jembatan Krimea, Putin Tempatkan Sistem Hanud Rudal S-500 Prometheus

Hal ini dapat mencakup dokumen kemitraan strategis yang mengubah perjanjian era Soviet tahun 1961, serta perjanjian yang ditandatangani selama kunjungan terakhir Putin ke negara pertapa tersebut pada tahun 2000, katanya.

Dokumen tersebut direvisi untuk menyesuaikan dengan "perkembangan serius dalam situasi geopolitik di dunia dan kawasan," kata Ushakov.

Presiden Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan akan mengadakan konferensi pers selama kunjungan mereka.

Laporan Rusia mengatakan Presiden Putin akan tiba di Pyongyang pada Selasa malam, di mana dia akan menghadiri konser untuk menghormatinya.

BACA JUGA:Ancaman Putin Bikin Ngeri, Jika AS Restui Ukraina Gunakan Senjata Barat, AS Akan Jadi Sasaran Rudal Rusia

Keesokan harinya, sebelum menandatangani dokumen penting dengan Kim.

Presiden Putin membawa delegasi besar, termasuk menteri luar negeri, pertahanan, kesehatan, transportasi dan luar angkasa.

Pertemuan itu juga bisa dilakukan dengan Kim di depan pers, kata Ushakov.

Kunjungan Putin terjadi di tengah kekhawatiran Barat bahwa kedua negara berencana memperluas kerja sama militer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: