Lindungi Jembatan Krimea, Putin Tempatkan Sistem Hanud Rudal S-500 Prometheus
BACA JUGA:Diam Diam Rusia Luncurkan Rudal Elektronik, Simulasi Nuklir Taktis
Meskipun feri digunakan untuk sebagian besar kargo, personel terutama menggunakan jembatan tersebut.
Angkutan kargo memang lebih jarang, namun bagi personel, ini tetap menjadi jalur utama,” kata Budanov.
S-500, yang dikenal sebagai Prometey atau Triumfator-M, dirancang untuk menghancurkan rudal balistik jarak menengah, pesawat terbang, drone, dan rudal hipersonik.
Foto : Peluncur rudal.-Lindungi Jembatan Krimea, Putin Tempatkan Sistem Hanud Rudal S-500 Prometheus-Indomiliter.com
Sistem pertahanan udara generasi berikutnya ini diharapkan dapat menggantikan sistem rudal anti-balistik A-135 di sekitar Moskow dan melengkapi sistem hanud udara jarak jauh S-400 Triumf.
BACA JUGA:Canggih, Militer Rusia Uji Kendali Jarak Jauh MBT T-72 Melalui VR
Rusia bertujuan untuk menggunakan sistem yang sebanding dengan erminal High Altitude Area Defense (THAAD) AS, tetapi dengan penundaan yang signifikan sekitar 30 tahun.
Namun rupanya untuk urusan kecepatan meluncur, aset hanud yanga ada seperti S-300 dan S-400 jelas bukan tandingan THAAD yang dirancang sejak 1987 dan resmi diproduksi pada tahun 2008.
Seolah merespon kemajuan yang telah diraih AS, Rusia berkepentingan untuk meningkatkan pertahanan pada obyek-obyek vital nasional.
Kerisauan Rusia tentu wajar adanya, mengingat yang jadi ancaman pertahanan udara bukan hanya rudal balistik antarbenua.
Tapi juga antisipasi untuk menghadang serangan dari rudal berkecepatan hipersonik di atas Mach 5.
Potensi serangan rudal hipersonik inilah yang harus diwaspadai, dan juga menjadi dasar AS merancang THAAD.
Mengutip dari nationalinterest.org, disebutkan S-500 dengan two-stage solid fuel dapat melesat sampai kecepatan Mach 9, dan dapat meng-intercept sasaran yang bergerak di kecepatan Mach 15.6.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: