Strategi Indonesia Menghadapi Tantangan Ekonomi Global Tahun 2024

Strategi Indonesia Menghadapi Tantangan Ekonomi Global Tahun 2024

Strategi Indonesia Menghadapi Tantangan Ekonomi Global Tahun 2024-Kolase by Pagaralampos.com-net

PAGARALAMPOS.COM - Pada awal tahun 2024, ekonomi global menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan beragam.

Ekonomi global adalah sebuah sistem yang melibatkan interaksi dan ketergantungan antar negara melalui perdagangan internasional, investasi lintas batas, serta pergerakan modal.

Aktivitas ekonomi ini mencakup pertukaran barang, jasa, dan sumber daya, dengan memperhatikan faktor-faktor seperti fluktuasi mata uang, kebijakan perdagangan, dan dinamika pasar keuangan yang semuanya berdampak pada kesejahteraan ekonomi global. 

Dalam laporan "Indonesia Economic Prospects" yang diterbitkan oleh Bank Dunia pada Desember 2023.

BACA JUGA:Lonjakan Impor Tiongkok di Sumut, Apa Dampaknya bagi Ekonomi Lokal?

Dinyatakan bahwa risiko perlambatan ekonomi di Indonesia akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan, meskipun kondisi perekonomian dalam negeri secara keseluruhan masih dianggap solid. 

Dengan latar belakang ini, pertanyaannya adalah: mengapa proyeksi ekonomi global di tahun 2024 menunjukkan kecenderungan penurunan? 

Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi penurunan ekonomi global.

Ketidakpastian Geopolitik

BACA JUGA:Optimalisasi TPAKD Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional, Ini Upaya dan Dukungan Pemkot Pagaralam!

Ketidakpastian dalam hubungan geopolitik antara negara-negara utama dunia menjadi salah satu pemicu utama penurunan ekonomi global. 

Konflik, perselisihan perdagangan, dan perubahan dalam dinamika politik internasional dapat mempengaruhi kepercayaan pelaku pasar dan investasi. 

Menurut laporan dari Times Indonesia, diperkirakan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan semakin bergantung pada faktor-faktor GDP domestik seiring dengan penurunan permintaan global yang diantisipasi. 

Di sisi lain, peningkatan pengeluaran fiskal, terutama selama masa pemilihan umum, diharapkan dapat memacu pertumbuhan GDP sebesar 5% year-on-year (YoY).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: