Sejarah Mangkuk Ayam Jago, Warisan Dinasti Ming, Miliki Simbol Makni Ini

Sejarah Mangkuk Ayam Jago, Warisan Dinasti Ming, Miliki Simbol Makni Ini

Foto : Mangkuk Ayam Jago-Sejarah Mangkuk Ayam Jago, Warisan Dinasti Ming, Miliki Simbol Makni Ini-National geographic

Mangkuk ayam yang disembah oleh Kaisar Tiongkok memiliki nilai simbolis yang dalam.

Kata ``ji'', yang berarti ``ayam'', mirip bunyinya dengan ``jia'', yang berarti ``rumah'', menghubungkan mangkuk dengan konsep keluarga.

Bunga peoni dalam pot melambangkan kemakmuran, dan pohon pisang melambangkan kebahagiaan keluarga.

Kaisar seperti Kaisar Wanli dan Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing sangat mengagumi mangkuk teh ini. Kami juga mengenakan harga tinggi untuk desain faucet.

BACA JUGA:7 Ekspedisi Besar Keluar China Dilakukan Dinasti Ming, Apakah Salah Satunya Sampai ke Palembang?

Kaisar Qianlong, yang memerintah dari tahun 1735 hingga 1796, menulis sebuah lagu yang memuji cangkang ayam pada tahun 1776.

Pada masa Dinasti Qing, produksi cangkang ayam meningkat secara signifikan. Mangkuk yang lebih mahal dengan gambar naga dan burung phoenix menjadi simbol status.

Rooster Bowl kini lebih terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.

Bagi para petani, mangkok ini melambangkan kerja keras dan harapan akan kesejahteraan.

Mengingatkanmu pada peran ayam jago yang membangunkanmu setiap pagi dan bekerja di ladang.

BACA JUGA:Dinasti Ming, Tembok Besar dan Penjelajahan Maritim yang Gemparkan Dunia

Incaran para kolektor

Pada awal abad ke-20, Rooster Bowl diperkenalkan oleh para imigran dari provinsi Guangdong dan mulai dikenal di seluruh dunia, menyebar ke negara-negara di Asia Tenggara.

Produksi juga berkembang dari lukisan tangan awal menjadi lukisan mesin.

Saat ini, Piala Ayam Era Kekaisaran banyak dicari oleh para kolektor barang antik di seluruh dunia, dan hanya ada empat di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: