Lokasi Jatuh Helikopter Presiden Iran Ditemukan, Terdeteksi Kamera Termal Drone Akinci
Foto : Drone Akinci dilengkapi kamera sensor termal.-Lokasi Jatuh Helikopter Presiden Iran Ditemukan, Terdeteksi Kamera Termal Drone Akinci-Indomiliter.com
PAGARALAMPOS.COM - Menghadapi cuaca buruk berupa kabut tebal dan salju, operasi SAR besar-besaran kini tengah digelar otoritas Iran untuk mencapai lokasi jatuhnya helikopter Bell-412 yang membawa Presiden Embrahim Raisi.
Dengan tantangan alam yang berat, maka elemen pertama yang dikerahkan adalah penggunaan drone. Dan yang mengambil peran utama dalam hal ini adalah drone HALE (High-Altitude Long Endurance) buatan Baykar Makina, Turki.
Drone HALE yang dimaksud adalah Akinci, yang pelibatannya dalam operasi SAR dilakukan atas permintaan pemerintah Iran kepada Kementerian Pertahanan Turki.
Dengan kemampuan terbang di berbagai kondisi dan cuaca, serta dibekali perangkat kamera thermal dan optik canggih.
BACA JUGA:Begini Perbedaan Bell-412 dengan Bell-212, Helikopter Jatuh Yang Ditumpangi Presiden Iran
Debut Akinci langsung menjadi perhatian besar dunia dalam misi SAR ini. Dalam 12 jam setelah jatuhnya helikopter, sekitar 200.000 orang memantau live tracking Akinci di situs Flightradar24.
Meski terbang di tengan cuaca buruk dengan visibilitas terbatas, namun tak butuh waktu terlalu lama bagi Akinci untuk mendapatkan output.
Setelah terbang mengitar wilayah yang diduga lokasi jatuhnya helikopoter, citra dari kamera thermal Akinci telah mendeteksi panas dari crash site. Hasil dari thermal imaging camera Akinci, kemudian digunakan untuk memandu tim SAR darat.
Bukan perkara sulit bagi Akinci untuk meladeni operasi SAR di tengah cuaca buruk. Menyandang gelar sebagai drone HALE, Akinci mampu terbang selama 24 jam terus-menerus, dan ketinggian terbang sampai 40.000 kaki atau setara 12.000 meter.
BACA JUGA:Kecelakaan Helikopter Presiden Iran, Begini Respon dari Pemerintah China!
Payload internal pada Akinci mencakup keberadaan perangkat radar multi mode AESA, antena Satcom pada bagian hidung, dan perangkat intelijen ELINT/COMINT.
Dari sisi aerodinamika, sayap Akinci sudah menggunakan winglet untuk mengurangi drag dan meningkatkan gaya angkat.
Akinci punya bobot masksimum saat tinggal landas 5,5 ton, sementara kapasitas persenjataan yang dapat dibawa secara eksternal hingga 900 kg dengan enam cantelan (hardpoint).
Drone Akinci (tanpa payload) telah menjalani sesi uji coba terbang di ketinggian 11.600 meter dengan endurance 25 jam 46 menit, serta menempuh jarak 7.507 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: