Ramai Bully Guru usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Begini Tanggapan Kemendikbud!

Ramai Bully Guru usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Begini Tanggapan Kemendikbud!

Ramai Bully Guru usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Begini Tanggapan Kemendikbud!--

PAGARALAMPOS.COM - Kecelakaan tragis yang melibatkan sebuah rombongan study tour dari SMK Lingga Kencana, Depok, telah menimbulkan gelombang bully terhadap para guru yang bertanggung jawab atas perjalanan tersebut.

Namun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Nunuk Suryani, menegaskan bahwa kecelakaan tersebut tidak dapat disalahkan pada para guru.

Nunuk Suryani menyampaikan pandangannya saat berbicara di Batam pada Jumat, 17 Mei 2024.

Menurut Nunuk, kegiatan study tour bukanlah semata wisata belaka, tetapi memiliki tujuan pembelajaran yang signifikan bagi siswa.

BACA JUGA:Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani Berhasil Keluarkan 13 Kontainer dari Pelabuhan Tanjung Priok

"Ketika kita bisa mengajak siswa datang ke tempat yang sesungguhnya, itu bisa memberikan pengalaman belajar mendekati 80 sampai 90 persen daripada kita melihat video atau bacaan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Nunuk menyoroti bahwa study tour juga berperan dalam memfasilitasi pengembangan keterampilan kolaborasi, pemecahan masalah, komunikasi, dan kecakapan abad 21 lainnya pada siswa.

Namun, ia menegaskan bahwa semua ini tidak dapat diperoleh hanya melalui pembelajaran di dalam kelas.

Pentingnya peran guru dalam mengawal kegiatan study tour juga menjadi sorotan Nunuk.

BACA JUGA:Terungkap! Ternyata Ini Alasan Biaya UKT Melonjak Tinggi, Cek Sistem Penentuannya Disini!

Dia menekankan bahwa guru-guru tidak hanya bertugas untuk mengajar di kelas, tetapi juga untuk memastikan keamanan dan tercapainya tujuan pembelajaran saat berada di luar sekolah.

Namun, ironisnya, seringkali guru menjadi kambing hitam saat terjadi insiden dalam study tour, padahal bukan semata karena faktor guru.

Untuk meningkatkan keamanan dan efektivitas kegiatan study tour, Nunuk mendorong perlunya standar operasional prosedur (SOP) yang jelas, dengan koordinasi yang baik antara sekolah, guru, dan orang tua siswa.

Hal ini diharapkan dapat memastikan bahwa study tour tetap menjadi pengalaman bermanfaat bagi siswa dalam proses pembelajaran mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: