Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia Setelah Nabi Muhammad, Begini Sejarah dan Karya Ishaac Newton

Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia Setelah Nabi Muhammad, Begini Sejarah dan Karya Ishaac Newton

Newton percaya terhadap dunia yang imanen secara rasional, tetapi dia menolak hilozoisme yang tersirat dalam pemikiran Leibniz dan Baruch Spinoza. Alam yang teratur dan dimaklumkan secara dinamis dapat dipahami, dan mestinya dipahami, dengan akal aktif.

Dalam surat-menyuratnya, Newton mengklaim bahwa dalam menulis Principia "Saya memandang prinsip-prinsip tersebut sebagai karya besar dengan mempertimbangkan manusia untuk kepercayaan terhadap Tuhan".

BACA JUGA:Sejarah Dunia Kuno: Misteri Kehidupan Sang Buddha di Lumbini

Dia melihat tanda-tanda rancangan dalam sistem alam semesta: "keseragaman yang mengagumkan pada sistem planet haruslah membolehkan efek dari pilihan."

Tetapi Newton bersikeras bahwa campur tangan ilahi akhirnya akan diperlukan untuk memulihkan sistem, karena pertumbuhan lambat-laun ketidakstabilan.

Karena ini, Leibniz mengejeknya:  "Tuhan yang Mahakuasa ingin memutar lagi arlojinya dari waktu ke waktu: kalau tidak arloji itu akan berhenti bergerak. Dia tampaknya tidak memiliki pandangan jauh ke depan untuk membuatnya dapat bergerak selamanya.

BACA JUGA:Adakadabra! Inilah 4 Kitab Sihir Paling Tua Dalam Sejarah Dunia yang Pernah Ditemukan

Posisi Newton dengan gigih dipertahankan oleh pengikutnya Samuel Clarke dalam sebuah korespondensi terkenal.

Seabad kemudian, karya Pierre-Simon Laplace Celestial Mechanics (Mekanika Benda Langit) memiliki penjelasan alami tentang alasan orbit planet tidak memerlukan campur tangan ilahi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: