Bareskrim Polri Ungkap Pabrik Ekstasi Gembong Fredy Pratama di Jakarta Utara, 4 Tersangka Ditahan, 1 Buron

PAGARALAMPOS.COM - Bareskrim Polri berhasil mengungkap pabrik gelap pembuatan narkotika jenis ekstasi yang dikendalikan oleh gembong narkoba Fredy Pratama di kawasan Jakarta Utara.

Dalam operasi tersebut, total empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, sementara satu orang lainnya masih dalam pengejaran.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengungkapkan bahwa salah satu tersangka yang masih dalam pengejaran adalah seorang berinisial D.

Mukti menjelaskan bahwa D berperan sebagai ahli kimia dalam pabrik narkotika yang dikelola oleh Fredy Pratama.

BACA JUGA:MUI Minta Tindakan Tegas dari KPI atas Empat Acara Kontroversial di Tiga Stasiun TV

Diketahui bahwa D memiliki kemampuan khusus dalam meracik narkoba, yang membuatnya menjadi salah satu elemen kunci dalam operasi pabrik gelap ini.

Operasi yang dipimpin oleh Bareskrim Polri ini merupakan hasil dari penyelidikan intensif dan kerja sama antara berbagai unit di dalam kepolisian.

Keberhasilan ini menjadi pukulan besar bagi jaringan narkoba yang semakin merajalela di Indonesia, terutama di ibu kota.

Fredy Pratama, gembong narkoba yang dikendalikan oleh Bareskrim Polri, telah lama menjadi target operasi polisi karena perannya dalam peredaran narkoba di Jakarta Utara.

BACA JUGA:Tak Sekedar Indah. Tanaman Ini Baik Untuk Kesehatan dan Pembawa Keberuntungan Serta Penarik Rejeki

Dengan berhasilnya mengungkap pabrik gelap ini, diharapkan bisa memotong rantai pasokan narkoba dan menekan peredaran narkoba di masyarakat.

Selain itu, keberhasilan ini juga menunjukkan komitmen Bareskrim Polri dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, kepolisian telah meningkatkan upaya dalam mengungkap jaringan narkoba dan menangkap para pelaku, termasuk gembong-gembong besar seperti Fredy Pratama.

Namun, tantangan dalam memberantas narkoba tetap besar. Jaringan narkoba terus beradaptasi dan mencari celah baru untuk mengedarkan narkoba ke masyarakat.

Sumber: