Dialog Kerukunan, Pertemuan NU dengan Pimpinan Jamaah Aolia yang 'Telepon Allah', Ini Hasilnya!

PAGARALAMPOS.COM - Dalam upaya memperkuat kerjasama antar kelompok keagamaan di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) mengadakan pertemuan khusus dengan pimpinan Jamaah Aolia yang dikenal sebagai sosok yang dapat 'telepon' langsung kepada Allah.

Pertemuan yang berlangsung di Jakarta ini menimbulkan berbagai respons dari masyarakat.

Jamaah Aolia, dipimpin oleh Kiai Ahmad Alawi, telah lama dikenal sebagai komunitas spiritual yang memiliki praktik ibadah unik.

Salah satu praktik yang paling menonjol adalah kemampuan Kiai Ahmad Alawi untuk berkomunikasi secara langsung dengan Allah.

BACA JUGA:Ini Alasan Petra Begitu Unik, Koto Batu Kuno Berusia 2000 Tahun, Dinobatkan 7 Keajaibam Dunia

Meskipun banyak yang skeptis, banyak juga yang percaya bahwa dia memiliki hubungan khusus dengan Sang Pencipta.

Pertemuan antara NU dan Jamaah Aolia ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan diskusi tentang isu-isu keagamaan serta sosial yang sedang terjadi di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat untuk saling mendukung dalam upaya membangun Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kebhinekaan.

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan langkah positif dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

BACA JUGA:Kongkalikong Internasional, WNA Rusia dan Hacker Meksiko Bobol ATM di Palembang

"Kita harus menghargai dan menghormati perbedaan, namun kita juga harus bisa bekerja sama untuk kebaikan bersama," ujarnya.

Sementara itu, Kiai Ahmad Alawi mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi dengan NU.

Menurutnya, kerjasama antar kelompok keagamaan sangat penting untuk menciptakan harmoni dan perdamaian di Indonesia.

"Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk menghadapi tantangan besar yang sedang dihadapi bangsa ini," kata Kiai Ahmad Alawi.

BACA JUGA:Baru Tau, Ternyata Wilayah Ini Asal Usulnya Peradaban Maya Kuno

Pertemuan ini juga menimbulkan berbagai spekulasi dan kontroversi di kalangan masyarakat.

Ada yang menyambut baik langkah NU dalam berdialog dengan kelompok-kelompok keagamaan lain, namun ada pula yang meragukan keotentikan kemampuan Kiai Ahmad Alawi dalam 'menelepon' Allah.

Beberapa tokoh masyarakat dan ulama lainnya memberikan tanggapannya terkait pertemuan ini.

Sumber: