Mengungkap Rahasia Gua Umang: Jejak Budaya Megalitik di Durian Tani
Gua Umang: Jejak Budaya Megalitik di Durian Tani-Kolase by Pagaralampos.com-net
Dengan waktu perjalanan sekitar satu jam dari pusat Kota Medan, petualangan sejati dimulai saat Anda harus menaiki 62 anak tangga semen untuk mencapai pintu masuk gua.
Nama "Umang" sendiri berasal dari bahasa Karo yang berarti jin atau roh, menambah kesan misterius destinasi ini.
BACA JUGA:Mengerikan, Misteri Ular Berkepala 3 yang Miliki Mitos dan Fakta!
BACA JUGA:Inilah Misteri dan Mitos Gunung Dempo, Salah Satunya Ada Mitos Kayu Panjang Umur
Menurut kepercayaan setempat, Gua Umang adalah rumah bagi makhluk setengah manusia dan setengah roh yang dikenal sebagai Umang.
Meskipun belum ada bukti langsung tentang eksistensi Umang, kepercayaan ini tetap berakar kuat di kalangan masyarakat setempat.
Gua Umang juga diyakini sebagai tempat penyembahan atau penyimpanan tulang manusia yang telah meninggal.
Temuan seperti cerukan tempat meletakkan sesuatu di dalam gua memperkuat dugaan ini, meskipun belum ada penelitian lebih lanjut terkait asal usul, usia, dan fungsi gua tersebut.
BACA JUGA:Tara Emas, Misteri dan Sejarah Artefak Berharga Yang Berhasil Ditemukan
BACA JUGA:Mengintip Misteri Cepuri, Kisah Pertemuan Legendaris di Pantai Parangkusumo
Gua Umang sendiri memiliki ukuran yang membatasi pergerakan manusia normal di dalamnya, hanya cukup untuk tiga orang dalam kondisi duduk.
Namun, keunikan dan misteri gua ini telah menarik perhatian peneliti dan sejarawan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
Keberadaan relief berupa gambar kapal di dalam gua menambahkan elemen misteri dan menimbulkan pertanyaan tentang hubungannya dengan budaya megalitik.
Dosen Ilmu Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU), M Aziz Rizky Lubis, menjelaskan bahwa Gua Umang belum teridentifikasi kapan dibangun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: