Hajar Aswad, Ternyata Berwarna Kemerahan, Diriwayatkan Sunnah Mencium Batu Kuno Ini
Foto : Hajar Aswad.-Hajar Aswad, Ternyata Berwarna Kemerahan, Diriwayatkan Sunnah Mencium Batu Kuno Ini-Detik.com
Dalam keyakinan muslim disebutkan bahwa yang pertama kali menemukannya adalah Ismail dan yang meletakkannya adalah Ibrahim.
Dalam sebuah riwayat, dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh Jazirah Arab, namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam.
BACA JUGA:Arab Saudi: Destinasi Wisata yang Menawarkan Lebih dari Sekadar Umrah dan Haji
Batu ini memiliki aroma yang unik dan ini merupakan aroma wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya. Pada saat ini, batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Ka'bah.
Sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Muhammad. Karena dia selalu menciumnya setiap saat tawaf..
Menurut tradisi Islam, itu dipasang utuh ke dinding Ka'bah oleh nabi Islam Muhammad pada tahun 605 M, lima tahun sebelum wahyu pertamanya.
Sejak itu, ia telah dipecah menjadi beberapa bagian dan sekarang disemen menjadi bingkai perak di sisi Ka'bah. Penampilan fisiknya adalah batu gelap yang terfragmentasi, dipoles halus oleh tangan para peziarah.
BACA JUGA:Keindahan Alam dan Kekayaan Budaya Arab Saudi, Menjelajahi Destinasi Wisata di Luar Haji dan Umrah
Tradisi Islam menyatakan bahwa itu jatuh dari surga sebagai panduan bagi Adam dan Hawa untuk membangun sebuah mezbah. Hajar Aswad juga sering digambarkan sebagai meteorit.
Peziarah Muslim mengelilingi Ka'bah sebagai bagian dari ritual tawaf selama haji dan banyak yang mencoba berhenti untuk mencium Hajar Aswad.
Meniru ciuman yang dicatat oleh tradisi Islam yang diterimanya dari Muhammad. Sementara Muslim menghormati Hajar Aswad, mereka tidak menyembahnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: