Bofors 57mm MK.1 – Andalan KCR TNI AL Era-80an
Performa larasnya mempunya sudut eleveasi mulai dari -10 sampai 78 derajat, dengan kecepatan gerak 40 derajat per detik. Untuk mendapatkan jangkauan tembak maksimum, laras harus dalam posisi 45 derajat.
Kecepatan luncur proyektilnya adalah 1.035 meter/detik. Serupa dengan Bofors 57 Mk.2, di MK.1 dapat dikendalikan secara remote maupun manual.
Untuk penambakkan manual, pada kubah ditempatkan seorang juru tembak yang dibekali perangkat gyro stabilized guna mendukung penguncian target saat gelombang laut tinggi.
Sedangkan untuk sistem penembakkan secara remote, dipandu dengan perangkat signal WM-28 yang lumrah digunakan pada kapal perang era-80an.
BACA JUGA:Indonesia, Kerajaan Majapahit Penguasa Lautan Nusantara, Armada Kapal Perang Jung tak terkalahkan?
Di kemudian hari TNI AL mengadopsi fire tracking system yang lebih maju, yakni Lirod MK.2 buatan Thales. Bofors 57mm MK.1 masuk dalam golongan multi purpose.
Selain bisa untuk menangkal serangan udara, meriam ini juga dapat dioptimalkan sebagai BTK (bantuan tembakan kapal) secara terbatas ke pantai. Selain Indonesia, di Asia Tenggara meriam ini juga dipakai oleh AL Malaysia dan Singapura. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: