Bajak Laut Somalia Kembali Beraksi, Jalur Perdagangan Internasional di Samudera Hindia Terancam!

Bajak Laut Somalia Kembali Beraksi, Jalur Perdagangan Internasional di Samudera Hindia Terancam!

Bajak Laut Somalia Kembali Beraksi, Jalur Perdagangan Internasional di Samudera Hindia Terancam!--

PAGARALAMPOS.COM - Jalur perdagangan internasional kembali diguncang dengan kehadiran kembali bajak laut Somalia yang beraksi setelah hampir sepuluh tahun vakum.

Sebuah speed boat berisi beberapa orang bersenjata mendekati kapal niaga di Samudera Hindia bagian barat, memicu kekhawatiran serius bagi kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut.

Salah satu korban terbaru dari aksi pembajakan ini adalah kapal dagang milik Bangladesh, Abdullah.

Kapal tersebut berhasil dinaiki oleh para perompak yang segera melepaskan tembakan peringatan dan menyandera kapten serta perwira kapal.

BACA JUGA:Sejarah Bajak Laut di Kekaisaran Tiongkok, Berlayar Bersama Armada 80.000 Perompak

"Dengan izin Allah, sejauh ini tidak ada seorang pun yang dirugikan," ujar Kepala Perwira Atiq Ullah Khan dalam pesan audio kepada pemilik kapal sebelum para perompak mengambil alih komunikasi.

Sebuah sumber mengungkapkan bahwa kapal Abdullah berlabuh di lepas pantai Somalia seminggu setelah insiden tersebut.

Hal ini menandai kebangkitan kembali ancaman pembajakan yang sebelumnya telah berhasil diredam oleh angkatan laut internasional.

"Mereka mengambil kesempatan ini karena angkatan laut internasional yang beroperasi di lepas pantai Somalia mengurangi operasi mereka," kata seorang pemodal bajak laut yang dikenal dengan nama samaran Ismail Isse.

BACA JUGA:Kejagung Periksa Karyawan Smelter RBT Terkait Perkara Korupsi di PT Timah, Ini Alasan dan Orangnya!

Tidak hanya ancaman dari pembajakan, perusahaan pelayaran kini juga harus menghadapi serangan lain seperti drone dan rudal yang berulang kali dilakukan oleh milisi Houthi Yaman di Laut Merah dan perairan terdekat lainnya.

Hal ini menambah risiko dan biaya operasional bagi perusahaan pelayaran yang aktif di jalur perdagangan internasional.

Meskipun ancaman saat ini belum seintensif periode 2008-2014, pejabat daerah dan sumber industri khawatir bahwa masalah ini akan semakin meningkat jika tidak segera ditangani.

"Jika kita tidak menghentikannya saat hal ini masih dalam tahap awal, maka hal ini akan tetap sama seperti sebelumnya," kata Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: