Benarkah 50% Lebih Stok Beras Ada di Rumah Tangga? Begini Ungkapan Dari Bos Bulog!

Benarkah 50% Lebih Stok Beras Ada di Rumah Tangga? Begini Ungkapan Dari Bos Bulog!

Benarkah 50% Lebih Stok Beras Ada di Rumah Tangga? Begini Ungkapan Dari Bos Bulog!--

PAGARALAMPOS.COM - Dalam sebuah diskusi mengenai stok beras nasional, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengungkap fakta menarik yang menjadi perhatian banyak pihak.

Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa lebih dari separuh dari stok beras nasional berada di rumah tangga.

Fenomena ini mencerminkan dinamika ekonomi dan keputusan petani serta faktor-faktor lain yang memengaruhi pasokan dan permintaan beras di Indonesia.

Menurut Bayu, lebih dari 50% stok beras tersebut diperkirakan berada di rumah tangga, termasuk rumah tangga petani.

BACA JUGA:Jaga Imunitas Tubuh! Inilah Segudang Manfaat Meminum Air Jahe Bagi Tubuh

Ini menunjukkan bahwa tidak hanya institusi besar yang memiliki peran penting dalam mempertahankan pasokan beras, tetapi juga masyarakat luas yang memiliki andil signifikan dalam menjaga stabilitas pasokan pangan negara.

Pernyataan ini menggambarkan bahwa selain entitas bisnis dan pemerintah, partisipasi aktif rumah tangga, terutama petani, sangat memengaruhi ketersediaan beras di pasar domestik.

Salah satu hal menarik yang diungkap oleh Bayu adalah adanya fenomena pada akhir tahun sebelumnya.

Saat harga gabah dan beras naik, petani cenderung untuk menyimpan hasil panennya daripada menjualnya.

BACA JUGA:Kontak Tembak dengan KKB di Puncak Jaya, Prajurit Marinir Sertu Ismunandar Gugur

Hal ini disebabkan oleh pertimbangan ekonomi sederhana: petani merasa lebih menguntungkan untuk menyimpan gabah atau berasnya saat harga naik, daripada menjualnya dengan harga yang tinggi dan kemudian harus membeli beras dengan harga yang lebih tinggi lagi.

Ini adalah refleksi dari dinamika pasar yang mengarah pada strategi penyimpanan dari pihak produsen, dalam hal ini petani, untuk mengoptimalkan keuntungan mereka.

Namun, tidak hanya rumah tangga petani yang memiliki stok beras.

Bayu juga menyoroti bahwa stok beras disimpan oleh berbagai pihak, termasuk pelaku usaha seperti restoran, hotel, rumah sakit, dan pesantren.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: