Indonesia Bersiap Hadapi Perubahan Cuaca, El Nino AKan Berakhir, La Nina Mengintai, Begini Peringatan BMKG!

Indonesia Bersiap Hadapi Perubahan Cuaca, El Nino AKan Berakhir, La Nina Mengintai, Begini Peringatan BMKG!

Indonesia Bersiap Hadapi Perubahan Cuaca, El Nino AKan Berakhir, La Nina Mengintai, Begini Peringatan BMKG!--

PAGARALAMPOS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia telah mengeluarkan peringatan serius kepada warganya: persiapkan diri untuk menghadapi perubahan cuaca yang signifikan.

Dalam beberapa waktu mendatang, fenomena El Nino yang telah mempengaruhi kondisi iklim akan segera berganti dengan La Nina yang diprediksi akan membawa dampak yang berbeda bagi negara kepulauan ini.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers virtual pada Jumat lalu, El Nino diprediksi akan memasuki fase netral pada bulan Mei atau Juni.

Pemantauan terhadap anomali iklim global menunjukkan bahwa El Nino moderat masih berlangsung dengan indeks mencapai 1,59, Namun, tanda-tanda awal La Nina juga telah mulai terlihat.

BACA JUGA:Jaga Imunitas Tubuh! Inilah Segudang Manfaat Meminum Air Jahe Bagi Tubuh

La Nina, yang diperkirakan akan mulai muncul pada bulan Juli 2024, memiliki potensi untuk menjadi lemah setelah triwulan ketiga tahun ini. Namun, meskipun lemah, dampaknya tetap signifikan.

Indonesia dapat mengharapkan peningkatan curah hujan, risiko banjir yang lebih tinggi, suhu udara yang lebih rendah di siang hari, dan kemungkinan adanya badai tropis.

Prediksi BMKG sejalan dengan perkiraan para pakar dan lembaga klimatologi dunia. Menurut Institute for Climate and Society (IRI), peluang kemunculan La Nina akan meningkat seiring berjalannya waktu.

Meskipun peluangnya sangat kecil selama musim dingin boreal dan musim semi 2024, La Nina diharapkan akan menjadi kategori yang paling mungkin terjadi pada bulan Juli hingga September 2024, dan mungkin berlanjut setelahnya.

BACA JUGA:Kontak Tembak dengan KKB di Puncak Jaya, Prajurit Marinir Sertu Ismunandar Gugur

Perubahan cuaca ini terjadi sebagai bagian dari El Nino-Southern Oscillation (ENSO), yang melibatkan anomali Sea Surface Temperature (SST) di Samudera Pasifik di sepanjang pantai barat Ekuador dan Peru.

El Nino dan La Nina keduanya memiliki dampak yang signifikan pada iklim global, dan Indonesia, sebagai negara yang rentan terhadap bencana alam, harus mempersiapkan diri dengan baik.

Dampak La Nina yang diperkirakan akan datang mencakup hujan lebih sering dan intensitas yang lebih tinggi.

Hal ini bisa meningkatkan risiko banjir dan longsor, terutama di daerah yang rentan. Sementara itu, suhu udara yang lebih rendah di siang hari mungkin menguntungkan bagi beberapa sektor seperti pertanian, namun juga dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: