Batu Rai dari Pulau Yap, Simbol Kekayaan dan Identitas Sosial dalam Tradisi Mikronesia

Batu Rai dari Pulau Yap, Simbol Kekayaan dan Identitas Sosial dalam Tradisi Mikronesia

Batu Rai dari Pulau Yap, Simbol Kekayaan dan Identitas Sosial dalam Tradisi Mikronesia--

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah lautan Pasifik, terdapat sebuah pulau kecil yang menjadi bagian dari Federasi Mikronesia, yaitu Pulau Yap

Pulau ini dikenal akan tradisi dan budayanya yang kaya, salah satunya adalah penggunaan Batu Rai sebagai mata uang. 

Batu Rai bukanlah mata uang biasa; ini adalah batu kapur besar yang memiliki lubang di tengahnya, dengan diameter mencapai 12 kaki dan berat hingga 8 ton.

BACA JUGA:Benarkah Suku Asmat Ada Tradisi Seni Ukir dari Tulang Orang yang Meninggal? Yuk Simak 5 Tradisi Unik Lainnya

Sejarah Batu Rai

Batu Rai telah digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan oleh masyarakat Pulau Yap selama berabad-abad. 

Nilai dari Batu Rai tidak hanya ditentukan dari ukurannya, tetapi juga dari pengorbanan yang dibutuhkan untuk mendapatkannya. 

Penduduk Pulau Yap rela berpetualang ke Kepulauan Pelew yang berjarak 200 mil ke selatan untuk mendapatkan batu ini, dengan risiko yang sangat tinggi termasuk kehilangan nyawa.

BACA JUGA:Unik dan Aneh dari yang Lainnya, Inilah Beberapa Suku di Indonesia yang Miliki Tradisi Mengerikan!

Simbol Kekayaan dan Status Sosial

Meskipun lebih merupakan simbol kekayaan dan status sosial, Batu Rai memiliki peran penting dalam transaksi sosial yang penting dan bersifat tradisional, seperti pernikahan, warisan, atau sebagai tanda aliansi antara dua keluarga. 

Penggunaan Batu Rai berhenti pada awal abad 20 karena konflik antara Spanyol dan Jerman yang berimbas ke daerah Yap. 

Namun, selama Perang Dunia II, ketika pasukan Kekaisaran Jepang mengambil alih Yap, banyak Batu Rai yang digunakan untuk material konstruksi atau jangkar kapal.

BACA JUGA:Kerangka Manusia Ditemukan di Kapal Perang yang Dijuluki Titatic Kuno

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: