Harga Beras di Indonesia Masih Tinggi, Menteri Perdagangan Beri Penjelasan Begini!
Harga Beras di Indonesia Masih Tinggi, Menteri Perdagangan Beri Penjelasan Begini!--
PAGARALAMPOS.COM - Harga beras di Indonesia masih membebani masyarakat, dengan kisaran Rp 16.000-17.000 per kilogram (kg).
Demikian disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, atau Zulhas.
Meskipun terjadi penurunan dari sebelumnya yang mencapai Rp 18.000/kg, namun harga beras belum juga menunjukkan penurunan yang signifikan.
Penyebabnya, menurut Zulhas, adalah belum adanya panen raya beras lokal.
BACA JUGA:Waduuh, Ada Pantai Pink di Indonesia, Lokasinya di 7 Pesisir Pulau Ini
Menurut keterangan dari Menteri Perdagangan, seharusnya panen raya beras lokal sudah berlangsung pada awal tahun, tetapi jadwal tersebut mundur karena musim tanam juga terlambat.
Hal ini menjadikan panen raya beras lokal diperkirakan akan terjadi bulan depan, yaitu bulan Mei.
"Memang beras lokal panennya belum panen raya, harganya tinggi karena barangnya kurang, kan baru nanam. Januari harusnya panen raya, ini panen rayanya bulan depan, bulan Mei," jelas Zulhas.
Menghadapi situasi ini, Zulhas mengimbau kepada masyarakat yang menginginkan beras dengan harga yang lebih terjangkau untuk membeli beras dari Perum Bulog.
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Beberkan Peran Kementeriannya dalam Mega Proyek IKN, Begini Kata AHY!
Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ditawarkan dengan harga Rp 10.900/kg.
Jenis beras ini tersedia dalam kemasan 5 kg, dijual mulai dari ritel modern hingga pasar tradisional dengan harga sekitar Rp 54.500.
"Beras pemerintah ada Bulog yang kita impor kemarin premium harganya Rp 14.000, yang SPHP Rp 11.000. Masyarakat kalau kemahalan, ada beras SPHP," tambahnya.
Meski demikian, Zulhas menegaskan bahwa harga beras kemungkinan akan mengalami penurunan pada bulan depan seiring dengan dimulainya panen raya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: