Pedagang Pasar Sulit Jual Beras Premium Usai HET Naik, Ini Solusi dari Pemerintah!

Pedagang Pasar Sulit Jual Beras Premium Usai HET Naik, Ini Solusi dari Pemerintah!

Pedagang Pasar Sulit Jual Beras Premium Usai HET Naik, Ini Solusi dari Pemerintah!--

PAGARALAMPOS.COM - Langkah Strategis Bapanas untuk Mengatasi Keluhan Pedagang Pasar.

Pedagang pasar tradisional di berbagai daerah di Indonesia dilaporkan mengalami kesulitan menjual beras premium pasca kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Keluhan ini muncul setelah HET beras premium naik dari Rp 13.900 menjadi Rp 14.900 per kilogram.

Arief Prasetyo, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), menanggapi hal ini dengan langkah strategis.

BACA JUGA:Bea Cukai Soekarno-Hatta Tindak 21 Penumpang Selama 3 Hari Pembatasan Impor Barang, Ini Faktanya!

Arief mengakui bahwa relaksasi HET telah mengakibatkan kenaikan harga Gabah Kering Petani (GKP) di atas Rp 8.000 per kilogram. Namun, pemerintah tidak tinggal diam.

Mereka telah mengambil tindakan dengan menggelontorkan 200.000 ton beras komersial yang akan disebar ke penggilingan padi.

Beras tersebut kemudian akan dilepas ke pasar sesuai dengan HET yang ditetapkan.

Menurut Arief, langkah ini diharapkan dapat mengisi pasar dengan beras premium dari Bulog.

BACA JUGA:Tau Kah Kamu, Siapa Sosok Srikandi Pilot TNI AU Pertama, Mampu Menerbangkan Pesawat Angkut Hercules C130

Dia juga memprediksi bahwa harga beras di pasaran akan mengalami penurunan di bulan Maret atau April seiring dengan ketersediaan beras yang lebih banyak.

Arief menjelaskan bahwa bulan Februari merupakan masa kritis di mana harga beras mencapai tingkat yang tinggi, tetapi dengan langkah-langkah yang diambil pemerintah, situasi tersebut diharapkan dapat teratasi.

Keluhan Pedagang Pasar dan Solusi dari Pemerintah

Reynaldi Sarijowan, Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), mengungkapkan bahwa harga beras di penggilingan padi telah mencapai Rp 15.500 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: