Unik dan Menarik! Inilah Keunikan Tradisi Suku Asmat yang Masih Terus Dilesatarikan

Unik dan Menarik! Inilah Keunikan Tradisi Suku Asmat yang Masih Terus Dilesatarikan

Unik dan Menarik! Inilah Keunikan Tradisi Suku Asmat yang Masih Terus Dilesatarikan -Foto: net-

Bakar batu adalah ritual memasak bersama-sama yang menjadi salah satu bentuk rasa syukur masyarakat Papua terhadap rezeki yang diberikan. 

Ritual ini biasanya dilakukan pada acara perkawinan, kelahiran, hingga penobatan kepala suku. 

Pada ritual ini, orang Papua akan membakar batu hingga panas membara, kemudian menumpuk makanan di atasnya untuk dimasak hingga matang. 

BACA JUGA:Mengenal 4 Senjata Tradisional Khas Sumatera Selatan, Salah Satunya Ada Kudok

BACA JUGA:5 Fakta Unik yang Membuat Tana Toraja Istimewa, Miliki Pesona Keindahan dan Tradisi!

Makanan yang dimasak biasanya berupa daging babi, sapi, kambing, atau ayam.

Ritual bakar batu ini menunjukkan bentuk toleransi, kesederhanaan, keadilan, ketulusan, persamaan hak, kekompakan, kejujuran, dan keikhlasan yang membawa perdamaian.

Tanam Sasi

Tanam sasi adalah ritual kematian yang dilakukan oleh suku Marind-Anim yang ada di wilayah Merauke. 

Sasi adalah kayu yang menjadi objek utama dalam proses ritual ini. 

BACA JUGA:10 Budaya Di Dunia Ini Unik Banget! Yuk Jelajahi Tradisi Paling Beda Yang Jarang Diketahui Ini

BACA JUGA:5 Tradisi Suku di Papua,Mengapa Orang Asmat Membuat Seni Ukir dari Tulang Orang yang Meninggal? Ini Jawabannya

Pada ritual ini, kayu sasi akan ditanam selama kurang lebih 40 hari setelah ada orang yang meninggal. 

Kemudian, kayu tersebut akan dicabut ketika telah mencapai hari ke-1.000 setelah penanamannya. 

Ritual ini memiliki makna dan filosofi tersendiri, yaitu sebagai bentuk penghormatan kepada arwah orang yang meninggal, sekaligus sebagai simbol bahwa orang yang meninggal telah kembali ke alam semesta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: