Kok Bisa! Laba Raksasa Migas Aramco Anjlok Rp 619 Triliun? Cek Penyebabnya Disini!

Kok Bisa! Laba Raksasa Migas Aramco Anjlok Rp 619 Triliun? Cek Penyebabnya Disini!

Kok Bisa! Laba Raksasa Migas Aramco Anjlok Rp 619 Triliun? Cek Penyebabnya Disini!--

PAGARALAMPOS.COM - Perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia, Aramco, telah melaporkan penurunan laba yang signifikan pada periode 2023.

Laba mereka turun sebesar 25%, mencapai US$ 121,3 miliar atau sekitar Rp 1.889 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.575), dibandingkan dengan laba sebelumnya pada tahun 2022 yang mencapai US$ 161,1 miliar atau sekitar Rp 2.500 triliun.

Penurunan ini mencatat kerugian sebesar US$ 39,8 miliar atau sekitar Rp 619,85 triliun.

Meskipun mengalami penurunan, angka tersebut masih menempatkan Aramco di posisi tertinggi kedua dalam hal laba bersih, mengungguli profitabilitas sejumlah perusahaan sejenis di dunia.

BACA JUGA:Misteri Keterlibatan Robert Bonosusaty Dalam Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Timah, Ini Faktanya!

Menurut laporan CNBC, penurunan laba ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk harga minyak mentah yang rendah, penurunan volume penjualan, serta margin penyulingan dan bahan kimia yang menurun.

Namun, penurunan ini sebagian diimbangi oleh penurunan royalti produksi sepanjang tahun dan lebih rendahnya pajak penghasilan dan zakat.

Meski menghadapi tantangan ini, Aramco tetap berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.

Mereka telah meningkatkan pembayaran dividen, dengan dividen dasar untuk kuartal keempat naik 4% menjadi US$ 20,3 miliar, sementara dividen terkait kinerja meningkat 9% menjadi US$ 10,8 miliar.

BACA JUGA:Strategi Taktis Manchester United, Bruno Fernandes Menyerahkan Tendangan Penalti kepada Rashford

Total pembayaran dividen mencapai US$ 31 miliar atau sekitar Rp 482 triliun untuk pemerintah Saudi dan pemegang saham.

Namun, Aramco telah mengumumkan bahwa mereka akan menunda rencana untuk meningkatkan kapasitas produksi minyaknya dari 12 juta barel per hari menjadi 13 juta barel per hari.

Keputusan ini diperkirakan akan mengurangi investasi modal sekitar US$ 40 miliar antara tahun 2024 dan 2028.

Sebagai gantinya, Aramco berfokus pada peningkatan investasi di sektor gas dan infrastruktur gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: