Mengulas Kejayaan Samudra Pasai, Kerajaan Islam Menaklukkan Majapahit, Kini Tinggalkan Jejak Nisan Kuno

Mengulas Kejayaan Samudra Pasai, Kerajaan Islam Menaklukkan Majapahit, Kini Tinggalkan Jejak Nisan Kuno

Tim juga merekomendasikan agar Dinas Pendidikan Bener Meriah berkoordinasi dengan Disbudpar Aceh untuk memberikan rekomendasi penetapan ratusan nisan kuno tersebut sebagai Cagar Budaya.

Lebih lanjut, Tim Arkeolog BPK Wilayah I Aceh juga meminta PT Brantas Abipraya menghentikan sementara pemindahan ODCB makam di areal kerjanya.

Pihak pelaksana proyek juga diminta untuk memberikan perlindungan sementara terhadap ODCB nisan yang telah dipindahkan agar aman dari ancaman kerusakan atau bahkan hilang.

Sementara itu, Azam salah satu warga Aceh Tengah menduga ratusan nisan kuno tersebut merupakan penanda makam para leluhur Gayo.

BACA JUGA:Catat, Siapkan Ini Jika Menonton Sepakbola di Stadion!

Selain itu, dia menyebut terdapat makam Pang Kileta tau Murahim di lokasi yang ikut terkena dampak pembongkaran tersebut.

"Menurut ahli waris dan keyakinan kami sebagai orang Gayo, makam kuno di Paya Bakong itu adalah makam Pang Kilet atau bernama Murahim," kata Azam usai menggelar aksi di Kantor DPRK Bener Meriah, Jumat (18/8) kemarin.

Azam mengatakan Pang Kilet merupakan orang alim yang dikeramatkan oleh warga Gayo.

Berdasarkan pembacaan mod tipologi, menurutnya nisan-nisan yang ada di lokasi merupakan produk kebudayaan Pasai antara abad 13 hingga 15 Masehi. 

"Kita berharap persoalan ini tuntas, komitmen mereka tidak memindahkan makam-makam kuno itu agar tidak menghilangkan bukti sejarah leluhur orang Gayo," tegas Azam.

 

 

 

Artikel ini telah tayang dilaman habaaceh.id dengan judul: Terkait Makam Kuno di Bendungan Keureuto, Ini Rekomendasi Arkeolog

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: