Perjalanan Penelusuran Atlantis, Antara Terumbu Karang Gosong Gia dan Temuan Orichalcum di Sisilia
Atlantis, peradaban yang hilang-colase-net
PAGARALAMPOS.COM - Atlantis, sebuah nama yang mengundang rasa ingin tahu dan kekaguman sejak dulu kala.
Diperkenalkan oleh Plato dalam dialognya, Timaeus dan Critias, kota legendaris ini telah memicu perdebatan panjang di kalangan ilmuwan, sejarawan, dan peneliti.
Menurut Plato, Atlantis adalah sebuah kerajaan yang makmur dan maju, namun tenggelam ke dasar laut akibat bencana alam yang dahsyat.
Namun, keberadaan Atlantis dan lokasinya masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
BACA JUGA:Misteri Lautan: Anomali, Kapal Selam Hilang, Suara Misterius, dan Legenda Atlantis yang Terus Diburu
Beberapa penelitian terbaru telah mencoba meneropong ke dalam teka-teki Atlantis dengan pendekatan yang berbeda.
Salah satunya adalah oleh seorang ahli teknik hidrologi dari Indonesia, Dhani Irwanto.
Irwanto mengklaim bahwa Atlantis sebenarnya terletak di Laut Jawa, dengan mendasarkan analisisnya pada teks Plato menggunakan metode potsherds model anastylosis.
Ia mengidentifikasi terumbu karang Gosong Gia atau Annie Florence Reef sebagai lokasi ibukota Atlantis yang hancur akibat tsunami dan kenaikan permukaan air laut.
Temuan Irwanto juga didukung oleh bukti arkeologis, geologis, dan antropologis, seperti struktur batu, artefak, dan kesamaan budaya antara Atlantis dan Indonesia.
Di sisi lain, sebuah tim arkeolog menemukan 39 balok orichalcum, logam mulia yang disebutkan Plato sebagai bahan pembuatan lampu di Atlantis, di bangkai kapal kuno di lepas pantai Sisilia, Italia.
Penemuan ini dianggap sebagai bukti konkret bahwa Atlantis bukanlah sekadar mitos, melainkan sebuah peradaban yang benar-benar ada dengan teknologi yang maju.
Orichalcum, sebuah logam langka yang terdiri dari campuran tembaga, seng, timah, dan besi, memberikan petunjuk tambahan tentang kemungkinan eksistensi Atlantis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: