Perancis Kirim Rudal Jelajah SCALP Ke Ukraina Dengan SUV Mewah Audi Q7

Perancis Kirim Rudal Jelajah SCALP Ke Ukraina Dengan SUV Mewah Audi Q7

Foto : Rudal jelajah Scalp.-Perancis Kirim Rudal Jelajah SCALP Ke Ukraina Dengan SUV Mewah Audi Q7-Google.com

PAGARALAMPOS.COM - Tidak terlalu sulit untuk mengetahui negara-negara mana saja yang memasok persenjataan ke Ukraina, maklum informasi untuk yang satu ini tidak lagi rahasia, bahkan negara pendonor persenjataan mengumbar informasi tersebut.

Namun, tetap saja diperlukan teknik khusus untuk memasok persenjataan yang dimaksud ke Ukraina, mengapa? Karena tetap ada risiko serangan presisi yang bisa saja menyergap konvoi angkutan di tengah jalan.

Sebagai teknik pengelabuan, Inggris beberapa waktu lalu telah mengirimkan ranpur Spartan secara diam-diam ke Ukraina dengan dimuat ke dalam truk kontainer sipil.

Nah, belum lama ini bocor informasi yang menarik untuk disimak, yakni Perancis dan Inggris rupanya menggunakan teknik khusus untuk mengirim rudal jelajah Storm Shadow/SCALP ke Ukraina.

BACA JUGA:Jet Tempur Stealth Su-57 Felon Gelar Serangan ke Ukraina Timur, Gunakan Rudal Jelajah The Russian Storm Shadow

Dengan harga rudal per unit yang mencapai 2 juta pounsterling, maka negara pemasok harus memastikan rudal yang dikirim dapat sampai tujuan dengan aman.


Foto : Rudal jelajah Scalp.-Perancis Kirim Rudal Jelajah SCALP Ke Ukraina Dengan SUV Mewah Audi Q7-Google.com

Surat kabar The Times mengungkapkan percakapan perwira tinggi Jerman yang menyebut Perancis menggunakan SUV (Sport Utility Vehicle) mewah Audi Q7 untuk mengirim rudal SCALP ke Ukraina.

Sementara Inggris menggunakan rantis lapis baja Cougar Ridgback 4×4 MRAP untuk mengirim rudal Storm Shadow ke Ukraina.

Bocoran informasi tersebut, oleh banyak kalangan dapat dimanfaatkan oleh intelijen Rusia untuk menargetkan kedua kendaraan tersebut saat memasuki wilayah Ukraina.

BACA JUGA:Armada Laut Utara Cina Unjuk Kekuatan, Uji Peluncuran Rudal Jelajah Anti Kapal Pesisir YJ-62

Menurut penulis artikel, Inggris dan anggota NATO lainnya harus sangat khawatir dengan pelanggaran keamanan informasi yang mengarah pada pengungkapan data penting tersebut.

Pada hari Jumat, 1 Maret 2024, Margarita Simonyan, Pemimpin Redaksi Rossiya Segodnya Media Group, memposting percakapan lengkap antara perwira Jerman yang sedang mendiskusikan bagaimana mereka akan mengebom Krimea.

Percakapan, yang berlangsung pada 19 Februari 2024, dihadiri oleh Frank Grefe, kepala departemen operasi dan latihan dari Komando Angkatan Udara Jerman Bundeswehr dan Komandan Pusat Operasi Udara dari Komando Luar Angkasa Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: