Siapa Jayabaya, Sosok Pemberi Peringatan Kiamat Telah Dekat, Sekaramg Ramalannya Ada Yang Terbukti

PAGARALAMPOS.COM - Peringatan sosok ini bukan main, ada peramalanya pada 900 tahun silam justru ada yang terbukti. Prediksinya tentang masa depan pun tidal meleset. Benarkah, peramalannya tentang kiamat telah dekat.

Yuk kita ulas siapa sosok pria ini. Jayabaya atau Prabu Sri Aji Jayabaya adalah seorang raja yang terkenal dengan berbagai ramalannya.

Sri Aji Jayabaya  bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa adalah raja yang memerintah Kerajaan Kediri pada tahun 1135 hingga 1159.

Di bawah kepemimpinan Raja Sri Jayabaya, Kerajaan Kediri telah mencapai puncak kejayaannya.

BACA JUGA:Pahlawan Nasional: Ratu Kalinyamat Wanita Pemberani dari Kerajaan Demak

Sri Jayabaya juga dikenal sebagai raja yang meramal masa depan nusantara. Ramalan Sri Jayabaya tertulis dalam kitab suci yang disebut “Ramalan Jayabaya”.

Ramalan Jayabaya atau biasa dikenal dengan istilah Jayabaya merupakan sebuah ramalan dalam tradisi Jawa yang konon salah satunya  ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kediri.

Ramalan ini terutama diketahui orang Jawa dan dilestarikan  oleh para pujangga turun temurun.

Asal usul utama benang ramalan Jayabaya dapat dilihat dalam kitab Musasar karangan Sunan Prapen pada masa Giri Kedaton.

BACA JUGA:Manusia Cebol Suku Mante, Begini Sejarahnya Yang Masih Misteri di Tanah Aceh

Meski banyak yang meragukan keasliannya, namun sangat jelas pada bait pertama kitab Musasar disebutkan bahwa Jayabaya  membuat ramalan tersebut.

Raja Jayabaya ini juga pernah dikenal sebagai seorang peramal ulung, yang berhasil meramalkan atau menebak apa yang akan terjadin di masa yang akan datang. 

Hal ini seringkali disebut dengan "Ramalan Jayabaya",  Ramalan yang berbentuk serangkaian bait puisi, yang konon berisi prediksi-prediksi tentang masa depan Tanah air Indonesia. 

Prabu Jayabaya adalah seorang raja agung Keraton Kediri yang berkuasa antara 1135-1159 dan diberi gelar "Narendra Gung Binathara, Mbaudhendha Nyakrawati, Ambeg Adil Paramarta, Memayu Hayuning Bawana".

Sumber: