Legenda Pendekar Si Pahit Lidah Dari Sumatera Selatan, Ternyata Begini Silsilah Keluarganya!

Legenda Pendekar Si Pahit Lidah Dari Sumatera Selatan, Ternyata Begini Silsilah Keluarganya!

Legenda Pendekar Si Pahit Lidah Dari Sumatera Selatan, Ternyata Begini Silsilah Keluarganya!-kolase-

PAGARALAMPOS.COM - Legenda tentang Pendekar Si Pahit Lidah telah mengalir dari generasi ke generasi, memperkuat warisan keberanian dan kebijaksanaan dalam sejarah seni bela diri Nusantara.

Masyarakat asli Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tentu mengenal sosok pendekar tangguh yang melegenda karena keperkasaan perkataannya.

Berasal dari cerita rakyat Sumatera Selatan, mereka percaya bahwa tokoh ini sangat kuat dan dihormati oleh masyarakat karena kekuatan yang dimilikinya.

Bahkan berkat kesaktiannya, pendekar ini ditakuti banyak orang, karena jika ada yang berbuat bertentangan dengan aturan agama, orang tersebut akan mendapat sial jika bertemu dengan  pendekar kuat.

Bukan tanpa alasan pejuang ini bersumpah akan seketika mengubah apapun menjadi batu.

BACA JUGA:Keturunan Si Pahit Lidah? Ternyata Ini Silsilah Keluarganya Versi Suku Gumay

BACA JUGA:Miliki Kekuatan Magis yang Sakti, 4 Suku Ini Terkenal Sakti di Nusa Tenggara Timur (NTT)

Dalam versi  Suku Serawai (Semidang Alas Bengkulu Selatan), Si Pahit Lidah berasal dari Jazirah Arab yang mendapat penugasan dari Batara Majapahit untuk menjadi duta Majapahit di  Bengkulu.

Diantara beragam versi tentang Legenda Puyang Si Pahit Lidah, maka kami ber inisiatif untuk membuka sedikit wacana ini menurut catatan / tambo sejarah yang ada pada silsilah keluarga kami.

Maka Beliau yang namanya kami ambil sebagai Nickname di KWA ini ( Pangeran Sukemilung ) menurut tambo / sejarah GUMAY adalah keturunan dari seseorang yang bernama DIWE GUMAY.Kisah itu sebagai berikut:

Bahwa GUMAY adalah nama seorang DIWE yang turun kedunia dan mulai betapak di Padang Selase ( Bukit Siguntang ) di palembang. Ngawak Diwe mule-mule :

Diwe Gumay beristrikan anak Ratu Bengkulu. Waktu tersebut hampir bersamaan dengan terjadinya perang antara Bengkulu dan Aceh.

Menurut ceritanya, Diwe Gumaylah yang dipanggil oleh bakal istrinya untuk menyudahi perang tersebut. Sehingga membuat perang tersebut berakhir dengan istilah : Atjeh kalah-Bengkulu Silah.

BACA JUGA:Menelusuri Kekayaan Budaya, Berikut Inilah 10 Tradisi Unik dari Berbagai Penjuru Dunia!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: