Menelusuri Keajaiban Alam: Fakta Menarik tentang Gunung Patuha di Bandung

Menelusuri Keajaiban Alam: Fakta Menarik tentang Gunung Patuha di Bandung

Menelusuri Keajaiban Alam: Fakta Menarik tentang Gunung Patuha di Bandung-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Patuha, dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut, terletak di Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Daerah ini merupakan hutan hujan tropis dengan suhu berkisar antara 10 hingga 21 derajat Celsius. Terdapat beberapa jalur pendakian, termasuk jalur Cipanganten, Panceuling, dan melalui Kawah Putih.

Kawah Putih, yang terkenal, terletak sekitar 2.100 meter di atas permukaan laut, di bawah puncak Gunung Patuha.

Gunung ini juga memiliki tiga kawah lainnya:

BACA JUGA:Desa Wisata Gunung Dempo Kota Pagaralam, Pesona Alam dan Potensi Ekonomi Kreatif

BACA JUGA:Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Sekitar Majalaya yang Wajib Dikunjungi!

Kawah Kala, Kawah Cibodas, dan Kawah Tiis (Legoktiis). Lereng Gunung Patuha meliputi tiga desa, yaitu Desa Patengan, Desa Sugihmukti, dan Desa Alam Endah, semuanya di Kabupaten Bandung, meskipun masyarakat umumnya mengaitkannya dengan kawasan Ciwidey.

Akses ke Gunung Patuha cukup mudah dari Kota Bandung, melalui jalan menuju Soreang, baik lewat Jalan Kopo, Jalan Banjaran, atau Tol Soroja.

Perjalanan dilanjutkan melalui jalan provinsi menuju Ciwidey, hingga mencapai gerbang Kawah Putih. Jika datang dari Kampung Cipanganten, perjalanan berlanjut ke belokan dekat Perkebunan Teh Rancabali.

BACA JUGA:Wisata Gunung Dempo Masuk Nominasi ADWI 2024, Begini Penilaian Kemenpar Ekraf RI

BACA JUGA:Wisata Malang 2024: Keindahan Alam dan Daya Tarik Modern yang Tak Terlewatkan

Di sekitar Gunung Patuha, terdapat beberapa gunung lain seperti Gunung Batukorsi di utara, Pasir Tanjakanbima dan Gunung Urug di timur, serta Gunung Patuha 2 (Gunung Mayit) di barat. Nama "Patuha" berasal dari kata "sepuh," yang seiring waktu berubah menjadi Patuha.

Gunung ini meletus pada abad X dan XII, membentuk Kawah Putih yang memiliki bebatuan dan air berwarna putih kehijauan, dikelilingi tebing bekas letusan.

Pada masa lalu, kawasan ini dianggap angker dan mistis oleh masyarakat setempat, dengan kepercayaan bahwa terdapat tujuh makam leluhur di puncaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: