Siapkan Libur Imlek mu Buat Healing di Gunung Patuha Bandung

Siapkan Libur Imlek mu Buat Healing di Gunung Patuha Bandung

Menggali Sejarah Nama Gunung Patuha: Gunung Sepuh yang Penuh Mitos-Foto: net-

Nama Patuha berasal dari kata sepuh. Dalam bahasa Indonesia  sepuh  bisa berarti pak tua yang lambat laun nama ini berubah menjadi Patuha.

Gunung Patuha meletus pada abad X dan XII hingga akhirnya membentuk kawah yang sering disebut sebagai Kawah Putih, kawah dengan bebatuan.

Atau pasir dan air kawah yang berwarna putih kehijauan dikelilingi tebing  bekas letusan yang di sebagian tempatnya sudah ditumbuhi lumut dan tanaman liar lainnya.

Dahulu, kawasan gunung ini dianggap sangat angker dan mistis oleh masyarakat sekitar. Bahkan segerombolan burung yang terbang enggan melewati puncak ini, dan kalau pun ada, maka akan mati.

BACA JUGA:Meski Banyak Mitos yang Mistis, Namun Keindahan Puncak Gunung Prau Tetap Tak Terkalahkan

BACA JUGA:Yakin Gak Mau Kesini? Nikmati Keindahan Alam Puncak Gunung Merbabu

Menurut kepercayaan masyarakat, di lahan puncak Gunung Patuha terdapat 7 makam leluhur yang namanya diawali dengan kata "Eyang" (Eyang Jaga Satru, Eyang  Rangsa Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong).

Salah satu puncak Gunung Patuha, yaitu Puncak Kapuk, dipercayai sebagai tempat berkumpulnya para leluhur tersebut, dengan Eyang Jaga Satru sebagai pimpinannya.

Di puncak keramat tersebut, jika kawenehan atau kebetulan, kita bisa melihat segerombolan domba atau kambing berbulu putih yang ditumbuhi lumut. Menurut mitos, domba ini dikenal dengan nama Domba Lukutan yang dipercayai sebagai jelmaan para leluhur.

BACA JUGA:Spektakuler! Inilah Keindahan yang Mempesona di Puncak Tertinggi Kedua di NTB: Gunung Sanggar

BACA JUGA:Dibalik Kisah Mistis yang Menyebar! Ternyata Inilah Daya Tarik yang Tersembunyi dari Gunung Singgalang

Kepercayaan mengenai keangkeran kawah Gunung Patuha lambat laun terpecahkan. Pada tahun 1837, seorang warga negara Belanda keturunan Jerman bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn berkunjung ke kawasan Ciwidey.

Saat itu, ia memandangi sebuah kawasan gunung yang terlihat sunyi. Tidak ada satu ekor burung pun yang terbang di atasnya, dan hal ini membuatnya penasaran.

Junghuhn adalah seorang ilmuwan dengan pemikiran dan pemahaman berdasar pada pengetahuan dan logika.

Baginya, keadaan dan kondisi puncak Gunung Patuha ini merupakan sesuatu yang kurang masuk akal sehingga membuatnya lebih penasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: