Kerap Jatuh, Reputasi Jet Tempur F-15 Jadi Memble Di Tanga Arab Saudi

Kerap Jatuh, Reputasi Jet Tempur F-15 Jadi Memble Di Tanga Arab Saudi

 PAGARALAMPOW.COM - Pada 7 Desember lalu, Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengumumkan bahwa jet tempur F-15SA milik Royal Saudi Air Force (RSAF) jatuh dan menewaskan dua awak di dalamnya. Saat insiden jet tempur tersebut sedang dalam misi pelatihan.

Kecelakaan jet tempur F-15 terjadi di Pangkalan Udara King Abdulaziz di Dhahran selama penerbangan pelatihan reguler. Investigasi telah diluncurkan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan itu. Curu bicara Kementerian Pertahanan tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden tragis tersebut. F-15SA adalah varian dua kursi dari jet tempur McDonnell Douglas (sekarang – Boeing) F-15, yang menjadi tulang punggung armada tempur kerajaan Arab Saudi.

F-15SA berasal dari F-15E Strike Eagle dengan dua kursi. F-15SA diklaim sebagai versi F-15 tercanggih, menggabungkan elemen dari F-15SG milik Singapura dan F-15K Slam Eagle milik Korea Selatan.

Ini adalah kecelakaan kedua F-15SA milik Arab Saudi pada tahun ini. Sebuah jet tempur F-15SA Saudi jatuh saat latihan pada bulan Juli tahun ini, menewaskan kedua awak di dalamnya. Kecelakaan itu terjadi di dekat Pangkalan Udara Raja Khalid di Khamis Mushait, terletak sekitar 815 kilometer barat daya ibu kota, Riyadh.

BACA JUGA:Sempat Tertunda, Washington Kirim Smart Bom GLSDB Ke Ukraina Awal Tahun 2024

Sebelumnya, pada tahun lalu, F-15SA Arab Saudi jatuh di area pelatihan Pangkalan Udara King Abdulaziz karena kerusakan teknis selama latihan rutin malam hari pada November 2022. Awak pesawat yang terdiri dari dua perwira, berhasil melontarkan diri dengan selamat.


Foto : Jet tenpur F1t-Kerap Jatuh, Reputasi Jet Tempur F-15 Jadi Memble Di Tanga Arab Saudi-Indomiliter.com

Sebelumnya, pada tahun lalu, F-15SA Arab Saudi jatuh di area pelatihan Pangkalan Udara King Abdulaziz karena kerusakan teknis selama latihan rutin malam hari pada November 2022. Awak pesawat yang terdiri dari dua perwira, berhasil melontarkan diri dengan selamat.

Selain Arab Saudi yang mengoperasikan 211 unit F-15, Angkatan Udara Israel (IAF) dan Angkatan Udara Qatar Emeri (QEAF)   dalah dua operator pesawat Strike Eagle lainnya di wilayah tersebut. Di Asia, kedua operator tersebut adalah sekutu AS, Korea Selatan dan Singapura.

Arab Saudi mengumumkan kesepakatan senjata besar-besaran dengan Amerika Serikat, termasuk pembelian pesawat F-15SA, pada tahun 2010.

BACA JUGA:Hadiri Rapat Tingkat Menteri Jelang Nataru, Kakorlantas Fokus 3 Point Pengamanan

Kesepakatan senjata ini bernilai miliaran dolar dan mencakup sejumlah besar pesawat tempur, termasuk F-15SA, serta peralatan dan dukungan lainnya.

Pertama kali diumumkan pada tahun 2010, kesepakatan  tersebut kemudian melalui berbagai tahap negosiasi dan persetujuan sebelum realisasi penuhnya.

Proses pengiriman dan pengoperasian pesawat F-15SA terjadi setelah kesepakatan tersebut, dengan pesawat-pesawat tersebut mulai diterima oleh Arab Saudi beberapa tahun setelahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: