Wow! Pabrik Penghasil 50 Ton Emas Akan Didirikan di Indonesia, Siapa Pemiliknya?

Wow! Pabrik Penghasil 50 Ton Emas Akan Didirikan di Indonesia, Siapa Pemiliknya?

Wow! Pabrik Penghasil 50 Ton Emas Akan Didirikan di Indonesia, Siapa Pemiliknya?-Foto : Net-net

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia mengukuhkan posisinya dalam industri pertambangan dengan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian tembaga terbesar di dunia. 

Proyek ini dilaksanakan oleh PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, dan menjanjikan pencapaian luar biasa.

Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, mengungkapkan bahwa smelter ini tidak hanya menghasilkan tembaga, tetapi juga emas hingga 50 ton per tahun, 600 ribu ton katoda tembaga per tahun, dan 150-200 ton perak per tahun.

Dalam pembangunan smelter tembaga ini, PT Freeport Indonesia juga merancang precious metal refinery yang dapat memproses mineral mentah berharga lainnya seperti emas dan perak. 

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Inilah Wisata Alam di Tuban yang Sajikan Pemandangan Indah!

Rencananya, smelter ini akan menjadi yang terbesar di dunia, mengekstrak 50 ton emas per tahun, membawa dampak signifikan bagi industri dan ekonomi Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyoroti kontribusi Freeport selama 60 tahun beroperasi di Indonesia. 

Dengan perkiraan penghasilan emas mencapai 3.000 ton selama periode tersebut, Luhut menilai potensi pembangunan infrastruktur di Indonesia mencapai Rp 3.000 triliun atau setara dengan US$ 250 miliar. 

Dengan fokus pada hilirisasi, Luhut menekankan bahwa proyek ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga berdampak positif pada sektor ekonomi dan pembangunan nasional.

BACA JUGA:Menelusuri Wisata Tersembunyi di Kota Majalengka Jawa Barat

Berdasarkan Laporan Kinerja dan Operasional Freeport-McMoran (FCX) Kuartal II 2023, proyek smelter tembaga ini mencapai kemajuan signifikan, dengan konstruksi yang telah mencapai 75% pada pertengahan tahun 2023. 

Diperkirakan konstruksi akan selesai pada pertengahan 2024 dengan biaya proyek mencapai US$ 3,0 miliar.

Smelter ini, diklaim sebagai smelter single line terbesar di dunia, mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. 

Produk utamanya adalah katoda tembaga yang dihasilkan sebanyak 600 ribu ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: