Jet Tempur Shenyang J-11, Terlahir Dari Pengingkaran Perjanjian Lisensi Cina Kepada Rusia

Jet Tempur Shenyang J-11, Terlahir Dari Pengingkaran Perjanjian Lisensi Cina Kepada Rusia

PAGARALAMOS.COM - Bahwa desain persenjataan produksi Cina sangat dipengaruhi oleh Uni Soviet. Yentunya sudah menjadi rahasia umum.

Sejak dekade 50-an, Soviet telah berbagi lisensi untuk produksi rudal udara ke udara kepada Cina. Sampai saat ini, cita rasa alutsista keluaran Rusia masih memberi pengaruh dominan pada industri pertahanan Cina.

Namun, kerja sama pertahanan Cina-Rusia sejatinya pernah ‘ternoda’ dari kasus produksi jet tempur Shenyang J-11.

Seperti diketahui, jet tempur yang menjadi backbone Angkatan Udara Cina saat ini, Shenyang J-11, punya kemiripan yang kental dengan jet tempur Sukhoi Su-27.

BACA JUGA:Jerman Enggan Setujui Melego Eurofighter Typhoon Kepada Turki, Kabarnya Karena Alasan Ini

Alkisah, Cina adalah negara asing pertama dan satu-satunya yang menerima manfaat alih teknologi (transfer of technology) dari Uni Soviet sebelum bubar pada 26 Desember 1991.


Foton: Jet Tempur.-Jet Tempur Shenyang J-11, Terlahir Dari Pengingkaran Perjanjian Lisensi Cina Kepada Rusia-Indomiliter.com,

Akuisisi Su-27 atau dikenal di Cina sebagai “Project 906,” merupakan indikator yang jelas dari perkembangan citra diri Cina di panggung global.

Dikutip bulgarianmilitary.com, diskusi antara Cina dan Soviet mengenai pembelian pesawat tempur generasi terbaru dimulai pada tahun 1988.

Uni Soviet awalnya menyarankan Cina untuk membeli MiG-29, sebuah pesawat tempur superioritas udara yang dirancang sebagai tandingan terhadap jet tempur AS F-15 Eagle.

BACA JUGA:Polri Gelar Doa Bersama, Puncak Cooling System Wujudkan Pemilu Damai

Namun, sayangnya MiG-29 tidak diminati oleh Beijing. Pasalnya Cina berpandangan MiG-29 bukanlah pesawat tempur tercanggih yang ditawarkan Soviet, dan Cina mengincar Su-27 yang lebih canggih – pesawat tempur utama Uni Soviet pada saat itu.

Setelah negosiasi, akhirnya Uni Soviet menjual tiga unit Su-27SK ke Cina sebelum keruntuhannya. Setelah itu pemerintah Rusia yang baru lahir melanjutkan memenuhi sisa pesanan.

Ditambah lagi, Rusia mengizinkan Cina untuk memproduksi secara lisensi varian Su-27 yang berbeda di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: