Penyelam Angkatan Laut Australia Diserang Sonar Kapal Perusak AL Cina
Foto : Kapal perang.-Penyelam Angkatan Laut Australia Diserang Sonar Kapal Perusak AL Cina-Indomiliter.com
PAGARALAMPOS.COM - Balada ketegangan antara Cina dan Australia kembali mengemuka di lautan, setelah insiden serangan sinar laser pada pesawat intai P-8A Poseidon Angkatan Udara Australia (RAAF).
Kini kabar paling baru adalah serangan yang menimpa penyelam Angkatan Laut Australia, dan yang dimaksud bukan serangan konvensional, melainkan serangan menggunakan gelombang sonar.
Dikutip independent.co.uk (19/11/2023), “Sebuah kapal perusak (destroyer) milik Angkatan Laut Cina mengabaikan permintaan untuk menjauhi para penyelam,” kata Menteri Pertahanan Australia Richard Marles dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
Pemerintah Australia telah menyatakan keprihatinan serius kepada Pemerintah Cina menyusul interaksi yang tidak aman dan tidak profesional dari kapal perusak Angkatan Laut Cina.
BACA JUGA:Kapusjarah Polri dan Gubernur Kepri Bahas Wacana Pembentukan Museum Polri
Para penyelam Angkatan Laut Australia dilaporkan melepaskan jaring yang terjerat di sekitar baling-baling HMAS Toowoomba – frigat Anzac class.
Yang sedang melakukan operasi di perairan internasional di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang.
Foto : Peyeleman, ilustrasi.-Penyelam Angkatan Laut Australia Diserang Sonar Kapal Perusak AL Cina-Indomiliter.com
Sebelumnya, frigat HMAS Toowoomba telah menyampaikan niatnya untuk melakukan operasi penyelaman menggunakan sinyal yang diakui secara internasional.
Namun sebuah kapal perusak Angkatan Laut Cina mendekati frigat Australia dan mengeluarkan gelombang sonar yang berbahaya.
BACA JUGA:Hadiri HUT Brimob di Makosat Lampung, Kasrem : Jaga Soliditas dan Jiwa Korsa
Penilaian medis dilakukan setelah penyelam keluar dari air yang mengidentifikasi bahwa mereka menderita luka ringan.
"Yang kemungkinan besar disebabkan oleh gelombang sonar dari kapal perusak Cina,” kata Marles.
“Keselamatan personel angkatan laut adalah prioritas utama kami. Australia mengharapkan semua negara, termasuk Cina, untuk mengoperasikan militer mereka secara profesional dan aman,” tambah menteri tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: