8 Suku Manusia Bertubuh Pendek di Dunia, Ternyata 3 Nya ada di Indonesia Bosqu
hobit flores--Net
Djabugay adalah penduduk asli Australia yang memiliki perbedaan dengan suku Aborigin. Mereka tinggal di daerah pegunungan dan hutan lebat, seperti Barron Gorge dan hutan hujan Queensland.
Meskipun memiliki sejarah dan budaya yang kaya, populasi Djabugay telah menurun akibat penyakit dan kehilangan habitat asli mereka.
BACA JUGA:Inilah 5 Model Rambut Pria Ala Korea, lagi Trendi 2023, Bosqu Gusken
5. Suku Taron atau Trone di Kachin, Myanmar
Suku Taron, atau Trone, mendiami wilayah utara Kachin, Myanmar. Populasi mereka telah drastis menurun, dan diperkirakan suku ini akan punah dalam beberapa tahun mendatang.
Dalam penelitian, mereka diakui sebagai "Asian Pygmies" oleh UNESCO, dengan tinggi rata-rata hanya sekitar 129,5 cm.
6. Warga Desa Yangsi di Provinsi Sichuan, Tiongkok
Di Provinsi Sichuan, Tiongkok, terdapat Desa Yangsi yang dikenal karena 40 persennya memiliki tubuh bertubuh pendek.
Masyarakat luar sering menyebutnya "Desa Kurcaci." Rata-rata tinggi orang dewasa di desa ini hanya sekitar 90 cm, dengan cerita rakyat setempat yang menyebutkan bahwa ini disebabkan oleh kutukan roh jahat terhadap leluhur mereka.
BACA JUGA:Jambi, Indonesia, Inilah 7 Objek Wisata yang Wajib Kamu Kunjungi, Mas Broo
7. Hobit Flores di Pulau Flores, Indonesia
Meskipun bukan suku secara tradisional, penemuan fosil manusia kecil di Liang Bua, Flores, pada tahun 2004, mengejutkan dunia ilmiah.
Fosil itu kemudian diidentifikasi sebagai Homo floresiensis atau "Hobit Flores." Mereka hidup sekitar 200 ribu tahun lalu dan memberikan pandangan unik tentang variasi manusia purba.
8. Suku Mante di Aceh, Indonesia
Baru-baru ini, sebuah kabar menghebohkan muncul tentang Suku Mante dari Aceh yang diyakini telah dianggap punah.
Meskipun bukan suku yang terdaftar secara resmi, cerita suku Mante menggambarkan orang-orang bertubuh pendek yang hidup di Aceh.
BACA JUGA:Jangan Sepelakan Tentang Ketahanan Aki Motor Ini, Dari Harga Hingga Kualitasnya!
Cerita ini menjadi bagian dari sejarah dan mitos setempat, memberikan warna pada keragaman budaya di Indonesia.
Keberadaan suku manusia bertubuh pendek ini mengundang rasa ingin tahu dan kekaguman terhadap keanekaragaman manusia di berbagai belahan dunia.
Kendati beberapa dari mereka menghadapi tantangan eksternal yang mengancam kelangsungan hidup mereka, tetapi keberadaan dan cerita mereka tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan warisan manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: