Suku Lintang: Peran dan Pengaruhnya dalam Sejarah Sumatera Selatan

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia dikenal dengan keragaman budaya, suku, dan bahasa yang melimpah. Salah satu suku yang menarik perhatian adalah Suku Lintang dari Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan. Suku ini memiliki sejarah dan kehidupan yang kaya, berkontribusi signifikan terhadap identitas budaya Indonesia.

Asal Usul Nama "Lintang"

Nama "Lintang" diambil dari nama sebuah sungai di Kecamatan Pendopo dan Muara Pinang, yang memegang peranan penting dalam sejarah dan kehidupan masyarakat Suku Lintang. Sebagian besar anggota suku ini bekerja sebagai petani kopi, lada, dan padi, mencerminkan kedekatan mereka dengan alam dan kegiatan pertanian.

Semangat Melawan Penjajah

Suku Lintang dikenal karena keberanian dan semangat juang mereka dalam menghadapi penjajah sebelum Indonesia merdeka.

Mereka merupakan pejuang yang gigih dan optimis dalam perjuangan kemerdekaan, memperoleh penghargaan dan pengakuan di berbagai daerah di Sumatera Selatan dan Bengkulu.

Nilai Kekeluargaan dan Persaudaraan

Rasa kekeluargaan adalah nilai utama dalam kehidupan Suku Lintang. Mereka siap berkorban demi keluarga, kerabat, dan kehormatan daerah mereka.

Konsep "PUYANG" sangat penting dalam budaya mereka, di mana Puyang adalah figur yang berpengaruh dan dihormati sebagai leluhur. Hubungan keluarga dan persaudaraan di antara anggota suku ini sangat erat, dibangun melalui pengaruh Puyang.

Pejuang Terkenal

Suku Lintang mempunyai sejarah panjang dalam melahirkan pejuang, termasuk banyak laki-laki yang membela Kesultanan Palembang pada masa kerajaan.

Sultan Palembang memberikan penghargaan tinggi kepada pemimpin lokal dari Lintang, beberapa Kepala Marga dari suku ini bahkan dianugerahi gelar Pangeran. Dalam Perang Lima Hari Lima Malam, pejuang dari Suku Lintang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pemimpin Terkenal

Selain melahirkan pejuang, Suku Lintang juga telah menghasilkan pemimpin-pemimpin penting di Sumatera Selatan. Ir. H. Alex Nurdin, yang menjabat sebagai Gubernur Sumsel selama dua periode, adalah salah satu contoh. Ayahnya, HM Nurdin Panji, adalah pejuang kemerdekaan dari Lintang, dan HA Mukhtar Madjid, Bupati Lahat dari 1969-1973, juga merupakan pejuang kemerdekaan dari suku ini.

Sumber: