Bikin Merinding Abis! Beginilah Misteri Dari Gunung Penanggungan Jawa Timur

Bikin Merinding Abis! Beginilah Misteri Dari Gunung Penanggungan Jawa Timur

Bikin Merinding Abis! Beginilah Misteri Dari Gunung Penanggungan Jawa Timur-tangkapan layar-sepasang carrier

BACA JUGA:Macbook Pro M2 Pro, Laptop Anyar Keluaran Apple, Gasken Sayang.

Namun, sinar tersebut tidak mendekati mereka dan hanya diam di satu tempat.

Tak lama kemudian mereka pun tertidur karena penantiannya yang begitu melelahkan. Pagi harinya, mereka melanjutkan perjalanan untuk menyaksikan matahari terbit.

Sesampainya di puncak, mereka menikmati matahari terbit namun bingung dan terkejut karena tidak ada seorang pun di puncak.

Setelah menikmati matahari terbit, mereka turun dan kembali ke lokasi semula.

Namun, mereka bertanya-tanya, siapa yang bisa menguping pembicaraan tersebut dan siapa pemilik senternya?

BACA JUGA:Kapal Jung Majapahit Vs Kapal Laksamana Cheng Ho Dari Dinasti Cina, Siapalah Terhebat?

Kisah keramaian pasar ini tidak hanya terjadi saat pendakian Penanggungan saja, namun di gunung lain juga terdapat misteri keramaian pasar saat mendaki Merapi di depan puncak gunung tersebut.

Misteri altar kuno di Bear Peak. Di puncak Penanggungan terdapat misteri yang belum terpecahkan.

Mereka yang asyik berfoto sepertinya tak menyadari bahwa di puncak gunung yang masih diselimuti kabut itu konon terdapat sebuah altar kuno yang keberadaannya masih menjadi misteri.

Namun di sisi utara lereng kini terdapat bangunan baru yang bentuknya seperti altar dan kemungkinan akan digunakan untuk menyelenggarakan upacara.

BACA JUGA:Mau Laptop Canggih, Ini Barangnya Mas Bro, Macbook Pro M2 Pro, Mantaps

Menurut kepercayaan Jawa kuno, Gunung Penanggungan merupakan salah satu puncak Mahameru yang telah dipindahkan oleh para empu alam.

Penanggungan adalah salah satu dari sembilan gunung suci di Jawa.

Nigel Bullough, warga negara Inggris yang menjadi WNI dengan nama Hadi Sidomulyo dan guru besar Universitas Surabaya, telah mempelajari jejak sejarah yang terdapat dalam buku Negarakertagama karya Mpu Prapanca sejak tahun 1998.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: