Wow, Kerajaan Sriwijaya dan Khalifah Umayah Berhubungan, Apakah Sriwijaya Menganut Agama Islam?
Kerajaan Sriwijaya,--
PAGARALAMPOS, COM - Masyarakat yang ada di Kerajaan Sriwjaya sangat majemuk, dan mengenal stratatifikasi sosial.
Pembentukan satu negara kesatuan dalam dimensi struktur otoritas politik Sriwijaya, dapat dilacak dari beberapa prasasti yang mengandung informasi penting.
Tentang kadātuan vanua samaryyāda mandala dan bhūmi.
Kadātuan dapat bermakna kawasan dātu,(tnah rumah) tempat tinggal bini hāji, tempat disimpan mas dan hasil cukai (drawy) sebagai kawasan yang mesti dijaga.
BACA JUGA:Gak Tau Malu! Kok Anak Minta Ibu Layani Begituan Sii, Ini Fakta Menarik Tradisi Suku Polahi
Kadātuan ini dikelilingi oleh vanua, yang dapat dianggap sebagai kawasan kota dari Sriwijaya yang di dalamnya terdapat vihara untuk tempat beribadah bagi masyarakatnya.
Kadātuan dan vanua ini merupakan satu kawasan inti bagi Sriwijaya itu sendiri.
Menurut Casparis, samaryyāda merupakan kawasan yang berbatasan dengan vanua, yang terhubung dengan jalan khusus (samaryyāda-patha) yang dapat bermaksud kawasan pedalaman.
Sedangkan mandala merupakan suatu kawasan otonom dari bhūmi yang berada dalam pengaruh kekuasaan kadātuan Sriwijaya.
BACA JUGA:Kisah Cinta Penuh Perjuangan, Inilah Sejarah Cinta Putri Tribhuwana Tunggadewi dan Gajah Mada yang Melegenda
Penguasa Sriwijaya disebut dengan Dapunta Hyang atau Maharaja, dan dalam lingkaran raja terdapat secara berurutan yuvarāja (putra mahkota).
Pratiyuvarāja (putra mahkota kedua) dan rājakumāra (pewaris berikutnya).
Prasasti Telaga Batu banyak menyebutkan berbagai jabatan dalam struktur pemerintahan kerajaan pada masa Sriwijaya.
Menurut Prasasti Telaga Batu, selain diceritakan kutukan raja Sriwijaya kepada siapa saja yang menentang raja.
BACA JUGA:Bagaimana Jadinya Jika Anak Berhubungan Dengan Ibu Sendiri? Menguak Tradisi Unik Suku Polahi!
Diceritakan pula bermacam-macam jabatan dan pekerjaan yang ada pada zaman Sriwijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: