Mau Berwisata Ke Gunung Batur? Kamu Wajib Tau Misteri Dibalik KEindahan Gunung Satu Ini!
Mau Berwisata Ke Gunung Batur? Kamu Wajib Tau Misteri Dibalik KEindahan Gunung Satu Ini!-Tangkapan Layar-good news from indonesia
BACA JUGA:Misteri dan Ketegangan: 7 Tempat Wisata Paling Menyeramkan dengan Kisah Tragis
Dalam sidang Dewa, mereka memutuskan untuk mengirim sejumlah Dewa Naga untuk memindahkan puncak Gunung Semeru ke pulau Bali.
Dewa Benawang Nala menjadi alas puncak Semeru, Dewa Naga Tatsaka dan Dewa Naga Besukih bertindak sebagai pengikat, dan Dewa Ananta Boga menjadi pengangkut yang membawa puncak gunung Semeru ke pulau Bali.
Setelah tiba di Bali, puncak gunung Semeru dibagi menjadi dua: satu menjadi Gunung Agung dan yang lainnya menjadi Gunung Batur.
Setelah kedua gunung ini diletakkan, pulau Bali tidak lagi mengambang. Ini dianggap sebagai tempat bernaungnya para Dewa penguasa alam raya, menurut keyakinan masyarakat Bali.
BACA JUGA:Eksplorasi Misteri Gunung Alpen: Temuan Arkeolog yang Membuka Tabir Masa Lalu
- Kisah Kebo Iwa: Raksasa yang Menakutkan
Selain legenda asal-usul gunung, ada juga kisah menarik tentang Kebo Iwa, raksasa yang sangat menakutkan di pulau Bali pada masa lalu.
Kebo Iwa suka meminta makanan dari penduduk setempat, dan jika permintaannya tidak dipenuhi, ia akan mengamuk dan merusak rumah-rumah mereka.
Waktu itu, musim kemarau panjang melanda, dan persediaan makanan penduduk mulai menipis.
Kebo Iwa terus meminta makanan, bahkan sampai-sampai memakan hewan ternak dan kadang-kadang manusia hidup-hidup. Ketakutan melanda masyarakat Bali.
BACA JUGA:Misteri Harimau Campo di Gunung Talamau: Menelusuri Kebenaran di Balik Legenda
Tetua-tetua desa akhirnya berkumpul untuk mencari solusi atas masalah ini. Mereka sepakat untuk berdamai dengan Kebo Iwa, berjanji akan memberinya makanan dalam jumlah besar.
Kebo Iwa setuju dan bahkan menawarkan untuk menggali sumur besar untuk mereka.
Dengan tidak ada alat, Kebo Iwa mulai menggali sumur dengan tangannya sendiri. Sumur yang ia gali sangat besar dan dalam.
Sementara itu, penduduk mengumpulkan kapur dalam jumlah besar. Ketika sumur sudah cukup dalam, mereka memasukkan kapur dan air ke dalamnya, sehingga Kebo Iwa merasakan kepanasan yang sangat intens.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: