Manisnya Sejarah Gula Bengkulu, Kilasan Era Inggris yang Terlupakan!

Manisnya Sejarah Gula Bengkulu, Kilasan Era Inggris yang Terlupakan!

Manisnya Sejarah Gula Bengkulu, Kilasan Era Inggris yang Terlupakan!--

PAGARALAMPOS.COM - Bengkulu, kota yang terletak di pantai barat Sumatera, Indonesia, memiliki sejarah panjang yang melibatkan perdagangan gula, perkebunan tebu, dan kehadiran Inggris selama pemerintahan mereka di wilayah ini.

Selama masa Inggris berkuasa, Bengkulu menjadi salah satu pusat produksi gula yang terkemuka di wilayah ini.

Gula yang diekspor dari Bengkulu berasal dari satu-satunya pabrik gula di kota ini. Pabrik ini memproses tebu yang ditanam di perkebunan yang terletak di lokasi yang sama.

Produksi gula di pabrik Bengkulu berkisar antara 3000 hingga 4000 Pikul setiap tahunnya.

BACA JUGA:Pernah Kuasai Bengkulu, Ternyata Inu Kekuatan Militer Inggris di Fort Marlborough

Jika kita menghitung dalam kilogram, 1 Pikul setara dengan 62,5 kilogram, sehingga produksi gula Bengkulu mencapai 187,5 hingga 250 ton per tahun.

Yang menarik, gula dari Bengkulu dikenal memiliki kualitas yang sangat baik, bahkan lebih unggul dibandingkan dengan gula yang diproduksi di Pulau Jawa, yang terkenal dengan perkebunan tebunya.

Gula Bengkulu memiliki harga berkisar antara 2,75 hingga 3 Dolar Spanyol, yang merupakan nilai yang tinggi untuk masa itu.

Pemilik perkebunan tebu dan pabrik gula di Bengkulu adalah seorang Inggris bernama Winter, yang memiliki pengalaman dalam menanam tebu dan mengolahnya menjadi gula.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Misteri Mistis di Daerah Bengkulu, Jangan-jangan Ini?

Ia pernah bekerja di bidang yang sama di Jamaika, yang mungkin menjadi dasar keahliannya dalam mengelola produksi gula di Bengkulu.

Tebu Bengkulu, meskipun mungkin lebih kecil dari tebu Jawa, memiliki keunggulan dalam hal kualitas air persan atau sari tebunya yang lebih kental dan berlimpah.

Masa tanamnya sekitar 16 hingga 18 bulan, yang menghasilkan tebu berkualitas tinggi.

Selain produksi gula, ada catatan sejarah menarik yang mengungkapkan bahwa di sekitar perkebunan tebu milik Winter, terdapat lahan yang digunakan untuk menanam padi, yang disebut sebagai 'Landang' atau ladang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: