Rahasia Tersembunyi: Prasasti Kekaisaran Kushan yang Belum Terpecahkan di Asia Tengah

Rahasia Tersembunyi: Prasasti Kekaisaran Kushan yang Belum Terpecahkan di Asia Tengah

Rahasia Tersembunyi: Prasasti Kekaisaran Kushan yang Belum Terpecahkan di Asia Tengah-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Selama bertahun-tahun, para ahli bahasa dan sejarawan telah bekerja keras untuk memecahkan kode prasasti misterius ini, dengan tujuan memahami lebih dalam budaya dan sejarah Kekaisaran Kushan.

Dalam penelitian terbaru, tim dari Universitas Cologne berhasil membuat terobosan penting dalam mempelajari aksara Kushan yang belum diketahui sebelumnya.

Dengan membandingkan prasasti yang ditulis dalam dua atau tiga bahasa, mereka mampu mengidentifikasi karakter tertentu dan menetapkan nilai fonetiknya.

Ini membuka jalan untuk menguraikan aksara Kushan dan memberikan wawasan baru tentang bahasa serta sejarah budaya di Asia Tengah pada masa itu.

Aksara Kushan adalah sistem penulisan yang digunakan oleh kerajaan Kushan antara tahun 200 SM hingga 700 M.

Kekaisaran ini mendominasi wilayah Asia Tengah yang sekarang meliputi Tajikistan, Afghanistan, dan Uzbekistan.

Sistem penulisan ini menunjukkan karakteristik yang unik dan belum pernah dijelaskan sebelumnya, lazim di wilayah Asia Tengah.

Prasasti yang memuat aksara Kushan ditemukan di dinding perbukitan berbatu di kawasan tersebut.

Di perbukitan itu, ditemukan prasasti yang mengandung misteri, terpahat di beberapa dinding batu.

Berkat upaya gigih tim peneliti dari Universitas Cologne, lambat laun mulai terungkap kode-kode ini, mengungkapkan budaya luar biasa yang terkait dengan aksara tersebut.

Sistem penulisan yang dikenal sebagai "Aksara Kushan Anonim" ini tersebar luas di seluruh Asia Tengah dan digunakan sejak sekitar tahun 200 SM hingga 700 M oleh masyarakat nomaden seperti Yuèzhī dan dinasti Kushan.

Kekaisaran Kushan memiliki peran besar dalam penyebaran agama Buddha di Asia Tengah hingga ke Tiongkok.

Mereka juga meninggalkan peninggalan berupa seni yang luar biasa dan benteng-benteng besar, serta sistem penulisan yang masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: