Logam Mulia Seberat 3 Ton Ditemukan di Gunung Padang, Lantas Jadi Milik Siapa Penemuan Tersebut?

Logam Mulia Seberat 3 Ton Ditemukan di Gunung Padang, Lantas Jadi Milik Siapa Penemuan Tersebut?

Logam Mulia Seberat 3 Ton Ditemukan di Gunung Padang, Lantas Jadi Milik Siapa Penemuan Tersebut? Simak Faktanya Disini -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM –  Penemuan logam mulia di Gunung Padang  mengguncang dunia arkeologi dan menimbulkan pertanyaan besar.

Siapa sebenarnya pemilik harta karun ini? Status ini telah hangat diperdebatkan di kalangan cendekiawan, sejarawan, dan pemerintah.

Sebagai salah satu situs megalitik terbesar di dunia, Gunung Padang  dikaitkan dengan misteri dan legenda harta karun.

Namun, penemuan logam mulia di dalamnya menambah dimensi baru pada cerita ini, menimbulkan pertanyaan tentang pemilik sahnya dan bagaimana harta karun ini  dikelola. 

Pada artikel kali ini, kita akan membahas penemuan spektakuler ini dan berbincang dengan para peneliti untuk  lebih memahami siapa pemilik harta karun  yang baru ditemukan di Gunung Padang ini.

BACA JUGA:Malam Pertama Libatkan Dukun, Ritual Suku Indonesia Ini Dianggap Tak Masuk Akal, Begini Penjelasannya!

Jumlah logam mulia di Gunung Padang yang besar ini mengundang tanya, mengingat masa lalu belum memiliki teknologi canggih seperti sekarang. 

Temuan ini memicu rasa ingin tahu para peneliti mengenai sejarah dan teknologi yang mungkin pernah berkembang di situs ini.

Mereka berpendapat bahwa klaim tentang peradaban canggih perlu didukung oleh bukti lebih kuat dan tidak boleh bersandar pada asumsi semata.

Meskipun perdebatan masih berlangsung, penemuan di Gunung Padang tetap menarik minat banyak orang untuk menelusuri lebih dalam tentang sejarah dan kebudayaan masa lalu. 

BACA JUGA:Wajib Tau Nih! Ini 5 Rekomendasi Warna Manset yang Wajib Dimiliki Wanita Berhijab

Situs ini menjadi magnet bagi para arkeolog, sejarawan, dan peneliti lainnya yang berusaha mengungkap misteri di balik peradaban kuno yang mungkin pernah berdiri megah di kawasan tersebut.

Erick Rizky, seorang peneliti di Gunung Padang, dan DR Ali Akbar, seorang arkeolog dari Universitas Indonesia, awalnya menyebut benda ini sebagai Kujang Gunung Padang.

Namun, pendapat ini tidak diterima secara universal oleh ahli arkeologi dan geologi di luar tim tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: