Terungkap Sudah! Inilah Fakta dari Misteri Kuno Atlantis Kota yang hilang

Terungkap Sudah! Inilah Fakta dari Misteri Kuno Atlantis Kota yang hilang

Terungkap Sudah! Inilah Fakta dari Misteri Kuno Atlantis Kota yang hilang -Foto: net-

BACA JUGA:Indonesia Punya, Situs Gunung Padang, Mencari Harta Karun Zaman Dulu, Mau Ikutan!

Akan tetapi, masih Menjadi pertanyaan Apakah Atlantis benar-benar ada atau hanya mitos belaka?

Nah, Di bawah ini adalah penelitian mimin tentang atlantis dari berbagai sumber yang semoga bermanfaat walaupun kebenarannya tetap tidak terbantahkan.  

Menurut Santos, Atlantis tenggelam sekitar 11.600 tahun yang lalu akibat letusan beberapa gunung api yang terjadi secara bersamaan pada akhir zaman.

Salah satu gunung api besar yang meletus saat itu adalah Gunung Krakatau Purba, yang kabarnya letusannya dapat menggelapkan seluruh dunia.

BACA JUGA:Belanda Datang, Suku Polahi Lari Ke tengah Hutan Gorontalo, Miliki Tradisi Perkawinan Sedarah yang Unik!

Letusan gunung berapi berapi ini mengakibatkan gempa bumi, pencairan es, banjir, dan tsunami dahsyat.

Santos juga menjelaskan bahwa beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara diyakini masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia sebelum terjadinya bencana tersebut.

Ia percaya bahwa pulau-pulau di Indonesia juga dianggap sebagai puncak-puncak gunung dan dataran tinggi dari benua Atlantis yang tenggelam.

Dalam ceritanya, Plato mendeskripsikan bahwa Atlantis adalah sebuah kota yang maju dan berkilau sepanjang waktu.

BACA JUGA:Indonesia, Keunikan Budaya Suku Polahi, Perkawinan Sedarah yang Tak Biasa dan Unik, Mau Tau tak!

Jika dikaitkan dengan Indonesia, ciri-ciri tersebut memenuhi syarat karena letaknya yang berada di sekitar garis khatulistiwa.

Plato juga memberikan gambaran Kota Atlantis sebagai pusat peradaban yang memiliki kekayaan alam, ilmu pengetahuan, bahasa, serta yang lainnya.

Namun, beberapa pakar berpendapat bahwa teori Atlantis di Indonesia masih harus ditinjau lebih lanjut karena belum didukung oleh bukti-bukti yang memadai.

Sementara itu, seorang pakar Geoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Wahyu Hantoro menganggap analisis Santos sebagai hipotesis yang perlu dikembangkan dan dijelaskan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: