Teriuak, Tabir Atlantis Yang Hilang Kontroversi Jejaknya di Indonesia

Teriuak, Tabir Atlantis Yang Hilang  Kontroversi Jejaknya di Indonesia

Selain itu, teori tumbukan meteor sebagai penyebab awal dan akhir zaman juga akan ditantang.

BACA JUGA:Sangat Aneh Namun Nikmat, Malam Pertama Suku di Indonesia Bikin Geleng Kepala!

Profesor Santos juga menyoroti antara kajian agama dan pengetahuan, dan menyatakan pentingnya mengintegrasikan keduanya.

Meskipun klaim ini masih harus diteliti lebih lanjut dan membutuhkan bukti yang kuat, keberadaan Atlantis di Indonesia tetap menjadi misteri yang menarik dan akan terus menarik minat peneliti dan pecinta sejarah

Cerita Plato Tentang Atlantis

Filsuf Yunani ini menggambarkannya sebagai negara makmur yang bermandikan sinar matahari sepanjang waktu.

Dengan Penyebutan nama Atlantis ada dalam buku karangannya, Timaeus dan Kritias.

BACA JUGA:Rela Bagi-bagi? Ritual Nyeleneh 5 Suku Ini Sungguh Ada di Indonesia

Plato menyebut pulau tersebut hilang di tahun 360 SM dan hingga kini menjadi misteri.

Indonesia, dengan letaknya di sekitar garis khatulistiwa, memenuhi syarat-syarat tersebut. Plato juga menggambarkan Atlantis sebagai pusat peradaban dunia yang kaya akan alam, ilmu pengetahuan, bahasa, dan lain-lain.

Pulau-pulau di Indonesia juga dianggap sebagai puncak-puncak gunung dan dataran tinggi dari benua Atlantis yang tenggelam.

Namun, Santos menekankan bahwa banyak peneliti terperdaya oleh kesamaan nama "Atlantis" dengan Samudera Atlantik, yang terletak di antara Eropa, Amerika, dan Afrika.

BACA JUGA:Tak Hentinya Arkeolog Temukan Penemuan Baru di Situs Gunung Padang, ini Jenisnya!

Pada masa kuno sebelum ditemukannya Benua Amerika, Samudera Atlantik sebenarnya merujuk pada terusan Samudera Pasifik dan Hindia.

Menurut Santos, keengganan Dunia Barat untuk mengakui Indonesia sebagai wilayah Atlantis dikarenakan hal itu akan mengubah catatan sejarah tentang penemu peradaban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: