Menguak Misteri Suku Polahi Gorontalo, Terkenal Dengan Tradisi Pernikahan Dengan Saudara Kandung!

Menguak Misteri Suku Polahi Gorontalo, Terkenal Dengan Tradisi Pernikahan Dengan Saudara Kandung!

Menguak Misteri Suku Polahi Gorontalo, Terkenal Dengan Tradisi Pernikahan Dengan Saudara Kandung!-tangkapan layar-Youtube

PAGARALAMPOS.COM - Memiliki keragaman budaya dan keunikan asli tersendiri, Seperti itulah Suku-suku di Indonesia. Salah satunya adalah Suku Polahi, suku terasing yang hidup di hutan pedalaman Gorontalo.

Masyarakat suku Polahi ini diyakini sebagai pengungsi zaman dahulu yang menghindari penjajahan Belanda dan menjadikan hutan sebagai tempat tinggal mereka hingga saat ini.

Dari cerita yang beredar, Suku Polahi adalah kelompok masyarakat Gorontalo yang melarikan diri ke dalam hutan pada abad ke-17 untuk menghindari penjajahan dan pembayaran pajak ke penjajah Belanda.

Suku ini masih hidup Hingga saat di pedalaman hutan daerah Boliyohuto, Paguyaman, dan Suwawa di Provinsi Gorontalo.


Asal Usul Suku Polahi yang Terasing Sehingga Sebabkan Perkawinan Sedarah!-foto : net-

BACA JUGA:Dipenuhi Kaum Nikah Siri? Ternyata Ada Kampung Seperti Ini Di Indonesia

Dalam kamus bahasa Gorontalo, kata "Polahi" berasal dari kata "Lahi-lahi" yang memiliki arti "pelarian" atau "sedang dalam pengungsi".

Hal ini menggambarkan kondisi suku Polahi saat itu, mereka melarikan diri dari penyelarasan dan menjalani kehidupan di hutan, terutama di lereng Gunung Boliyohuto di Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.

Menurut catatan sejarah yang ada, suku Polahi sebenarnya adalah warga Gorontalo yang melarikan diri ke hutan karena pemimpin mereka di masa penjajahan Belanda tidak mau ditindas oleh penjajah.

Oleh karena itu, orang Gorontalo menyebut mereka Polahi, yang secara harfiah berarti "pelarian".

BACA JUGA:Piramida Tertua Ada Di Antartika? Inilah Fakta Dari Penemuan Menghebohkan Dunia Tersebut

Keadaan tersebut mempengaruhi kondisi suku Polahi dengan kehidupan di dalam hutan.

Meskipun Indonesia telah merdeka, sebagian keturunan Polahi masih memilih tinggal di hutan.

Sikap anti penjajah tersebut turun-temurun dan menyebabkan orang Polahi menganggap orang dari luar suku mereka sebagai penindas dan penjajah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: