Stok 12 Pria Semalam, Skandal Paulin Bonaparte, Adik Penguasa Prancis Abad 19, Simak Ceritanya!

Stok 12 Pria Semalam, Skandal Paulin Bonaparte, Adik Penguasa Prancis Abad 19, Simak Ceritanya!

Napoleon Perang Sejarah Dunia-tangkapan layar-idn.times

PAGARALAMPOS.COM - Paulin Bonaparte, Putri Guastala, adalah saudari dari jenius militer Napoleon Bonaparte yang mengubah Prancis menjadi kekuatan militer besar.

Meskipun ia tahu cara menaklukkan raja dan pangeran, ia menghadapi kesulitan besar dalam mengendalikan keluarganya sendiri.

Bahkan, Napoleon pernah mengatakan dengan terkenal, "Saya tidak percaya ada pria di dunia ini yang lebih tidak beruntung dalam urusan keluarganya daripada saya".

Napoleon sangat menyayangi Paulin karena ia adalah saudari kesayangannya yang menjadi favoritnya.
 
BACA JUGA:Hai Traveller, ke Indonesia Kamu Wajib Kunjungi 6 Desa Wisata Megalitikum Ini

Napoleon menyayangi Paulin karena ia tidak pernah meminta apa pun seperti saudara-saudara Bonaparte lainnya yang mencari takhta di seluruh Eropa.

Paulin tidak tertarik pada tahta atau mahkota, dan sebagai gantinya, ia memilih untuk memenangkan hati orang-orang, yang menyebabkan kesulitan bagi Napoleon.

Meskipun Paulin mungkin tidak menaklukkan dunia seperti saudaranya, ia terkenal sebagai sosok yang penuh skandal dalam urusan percintaan.

Ia memiliki lebih dari 12 kekasih sebagai cadangan karena kebutuhannya yang konstan akan hubungan fisik.
 
BACA JUGA:Hanya di Indonesia, Tradisi Suku Ritualnya Kayak Beginian

Paulin sering berkeliaran dengan gaun tipis dan mandi susu setiap hari untuk menjaga kulitnya tetap lembut dan putih.

Setelah berhubungan dengan banyak kekasihnya di tempat tidur, Paulin sering mengalami sakit perut yang membuatnya tidak dapat berjalan.

Seorang pelayan bernama Paul, yang berkulit hitam, akan menggendongnya ke kamar mandi dan membantunya membersihkan diri.

Ketika seseorang menunjukkan betapa tidak pantasnya hal itu, Paulin dengan terkenal menyatakan, "Jika seorang negro bukanlah laki-laki, Paulin tidak punya laki-laki."
 
BACA JUGA:5 Tradisi Aneh Tapi Memberikan Kenikmatan? Diantaranya Ritual Dengan Dukun Hingga Sunatan!

Paulin memiliki kebiasaan menerima tamu laki-laki sambil bersantai di bak mandi hanya mengenakan kamisol.

Ia menghabiskan waktu berjam-jam dengan tamu prianya, memilih parfum, dan merapikan rambutnya.

Paulin memiliki daftar kekasih yang terus bertambah, yang membuatnya dijuluki "Kupu-kupu Mania".

Ia menjadi salah satu kolektor infeksi menular paling terkenal di abad ke-19.
 
BACA JUGA:Benarkah Airlangga Adalah Raja Dari Kerajaan Kuno Yang Ditemukan Dalam Hutan Jawa Timur Ini! Begini Ulasannya

Musuh yang ingin menjatuhkan Napoleon akan mencuri rahasia Paulin untuk melawan kakaknya.
 
Sehingga Napoleon harus bekerja keras untuk menutupi kontroversi yang melibatkan adiknya ini.

Petualangan liar Paulin berakhir tragis ketika ia menderita salpingitis sepanjang hidupnya.

Salpingitis adalah peradangan pada tabung falopi, dan penyakit ini menyebabkan banyak masalah kesehatan baginya, termasuk sakit perut, sakit punggung, dan ketidakmampuan berjalan yang terputus-putus.
 
BACA JUGA:WOW! Ternyata Ini Peradaban Atlantis yang Selama Ini Diperdebatkan!

Beberapa sejarawan berspekulasi bahwa Paulin juga menderita infeksi yang menyebabkan gatal di daerah reproduksi.

Dokternya meresepkan mandi, mengoleskan lintah ke organ reproduksinya, dan menahan diri dari hubungan fisik untuk sementara waktu.
 
Tetapi Paulin mencoba semua perawatan ini kecuali yang terakhir, karena ia memiliki hasrat yang tak terpuaskan akan hubungan badan.

Tiga bulan setelah berdamai dengan suaminya yang kedua, Camillo, Paulin meninggal karena tuberkulosis paru-paru pada usia 44 tahun pada tanggal 9 Juni 1825.
 
BACA JUGA:Mengagumkan! Indonesia Miliki desa Wisata yang Bikin indonesia bangga, Apa Saja?

Kata-kata terakhirnya adalah, "Saya tidak takut mati, karena saya masih cantik."
 
Sebelum kematiannya, Paulin membatasi akses ke patung telanjangnya agar orang tidak membandingkan penampilannya saat ini dengan patungnya.

Pada pemakamannya, ia meminta peti mati untuk ditutup dan orang-orang hanya melihat patungnya saja daripada tubuhnya.
 
Sejarah sering menilai Paulin sebagai nimfomania dan mengabaikan kesetiaannya sebagai saudari yang setia pada Napoleon.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: