Warisan Budaya Gunung Kerinci, Penghuni Asli dan Pantangan dalam Keindahan Alam yang Diakui UNESCO
PAGARALAMPOS.COM – Gunung Kerinci, yang terletak di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Barat, telah mengalami perubahan menjadi salah satu puncak gunung yang menakjubkan.
Dikenal sebagai gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia di luar Papua, Gunung Kerinci juga menjadi daya tarik utama bagi pendaki dan pengunjung dari seluruh Indonesia.
Dengan ketinggian mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut, Gunung Kerinci menawarkan pemandangan yang spektakuler dan keindahan alam yang memukau.
Selain memiliki pesona alam yang luar biasa, kehadiran gunung berapi aktif juga menambahkan ketegangan dan tantangan bagi para pendaki yang berani menjelajah ke puncaknya.
BACA JUGA:Dihadapan Sosok Wanita Ini, Gajah Mada Mengucapkan Sumpah Palapa, Ayo Siapa Dia?
TNKS memiliki luas sekitar 1,3 juta hektar, menjadikannya salah satu area konservasi alam terluas di Indonesia.
Salah satu daya tarik utama Gunung Kerinci adalah Danau Gunung Tujuh, yang terletak di ketinggian 1.996 meter di atas permukaan laut.
Danau ini juga terkenal sebagai danau vulkanik tertinggi di Asia Tenggara. Keindahan alam danau yang mempesona ini membuat Gunung Kerinci menjadi destinasi favorit para pendaki dan pengunjung.
Namun, keunikan Gunung Kerinci tidak hanya terletak pada keindahan alamnya. Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) juga menawarkan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Di dalamnya, terdapat berbagai flora dan fauna khas Sumatera yang unik dan jarang ditemui. Gajah, badak Sumatera, harimau, beruang madu, kus-kus, tapir, macan tutul, siamang, gibbon, monyet ekor panjang, dan 140 jenis burung hidup harmonis di dalam kawasan ini.
BACA JUGA: Penemuan Apa Lagi Nih? Ada Istana Kuno Di Dalam Hutan Seluas 5 Ha, Ternyata Ini Isinya!
Tidak hanya itu, pohon mahoni, tumbuhan raksasa Rafflesia Arnoldi, dan Suweg Raksasa Amorphophallus Titanum yang memukau juga dapat ditemukan di sini.
Keindahan dan keunikan TNKS membuatnya diakui oleh UNESCO sebagai Asean Heritage Site dan World Heritage Site sejak tahun 2004.
TNKS juga secara resmi diakui sebagai The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS) pada tahun 2006, menjadikannya salah satu tempat pelestarian alam yang penting di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: