Mengulik Legenda Putri Cantik Dewi Anjani, Sipenguasa Gunung Rinjani

Mengulik Legenda Putri Cantik Dewi Anjani, Sipenguasa Gunung Rinjani

Bikin Merinding! Inilah 7 Misteri Legenda Gunung Kelud yang Belum Terpecahkan Hingga Saat ini -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya dan cerita rakyat, menyimpan banyak legenda dan mitos yang menjadi bagian dari identitas masyarakat setempat. 

Salah satu legenda yang menarik adalah cerita tentang Dewi Anjani, yang konon terkait dengan keindahan Gunung Rinjani di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

Lewat cerita rakyat yang telah berabad-abad beredar, kisah Dewi Anjani memberikan warna dan makna mendalam bagi kehidupan masyarakat di sekitar gunung yang memukau ini.

Menurut cerita rakyat Lombok, Dewi Anjani adalah putri dari Resi Gotama dan Dewi Windradi. Ia memiliki dua saudara, yakni Guwarsa (Subali) dan Guwa Resi (Sugriwa). 

BACA JUGA:Gak Habis Pikir! Inilah 5 Tradisi Suami Istri yang Aneh di Suku-suku Indonesia

Cerita tentang Dewi Anjani dihubungkan dengan sebuah pusaka kedewataan bernama Cupumanik Astagina yang diberikan oleh Bhatara Surya kepada Dewi Windradi.

Namun, Bhatara Surya memberikan syarat bahwa pusaka tersebut tidak boleh ditunjukkan kepada siapa pun, termasuk anak-anaknya.

Meskipun demikian, karena rasa sayang yang mendalam, Dewi Windradi akhirnya memberikan pusaka Cupumanik kepada Dewi Anjani. 

Namun, saat saudara-saudaranya mencoba menyentuh pusaka tersebut, kebenarannya terbongkar, dan hubungan Dewi Windradi terungkap.

BACA JUGA:Teras Gunung Padang Dikelilingi Tembok Raksaksa! Untuk Apakah Fungsi Perlindungan Ini? Ini Jawabannya

Resi Gotama, ayah mereka, marah dan mengutuk Dewi Windradi menjadi batu serta melemparkan pusaka sakti ke udara yang diperebutkan oleh ketiga anaknya. 

Pusaka itu terbelah menjadi dua dan menjadi sebuah telaga. Mereka yang menyentuh telaga itu seketika terkutuk dan berubah menjadi kera. Resi Gotama memerintahkan mereka untuk bertapa sebagai upaya menebus dosa.

Suatu hari, Batara Guru melewati Telaga Madirda, Dieng, yang merupakan tempat Dewi Anjani sedang bertapa. 

Melihat Dewi Anjani yang kurus kering, Batara Guru memberikan dedaunan sinom dan Dewi Anjani memakannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: