Melalui Rubber Match, Georgia Mariska Benamkan Wakil Spanyol

Melalui Rubber Match, Georgia Mariska Benamkan Wakil Spanyol

Melalui Rubber Match, Georgia Mariska Benamkan Wakil Spanyol-Foto : net-

PAGARALAMPOS.COM - Pebulutangkis tunggal Indonesia Gregoria Mariska Tunjung harus menyelesaikan rubber match untuk melaju ke putaran kedua Korea Open 2023.

Sempat tertinggal di laga pertama, Gregoria akhirnya berhasil mengalahkan Clara Azurmendi (Spanyol) di babak pertama turnamen BWF World Tour Super 500.

Petenis berusia 23 tahun itu bertanding di Stadion Jinnam, Rabu (19 Juli 2023) dan mengalahkan Azurmendi 16-21, 21-15, 21-19.

"Jelas hari ini saya terlalu rendah, terlalu lambat untuk berkonsentrasi dan bersemangat karena kondisi lapangan sangat berbeda dengan tes kemarin," kata Gregoria kepada Pagaralampos.com menurut PBSI.

BACA JUGA:Gunung Padang Indonesia! Satu Dari 7 Penemuan Kuno Di Dunia Yang Menakjubkan

Gregoria memimpin 3-1 di awal game pertama. Azurmendi kemudian memimpin 7-3. Gregoria mencoba untuk mendapatkan poin lebih dekat ke 7-10 setelah kemenangan beruntun.

Namun, Azurmendi yang sudah memimpin, memutuskan 11-7. Usai jeda, Gregoria mencoba mendekati skor 9-11.

Azurmendi memperpanjang keunggulan menjadi 12-9, tetapi Gregoria memperkecil jarak menjadi 10-12. Azurmendi tertinggal 17-10 setelah lima poin berturut-turut.

Gregoria menambahkan 11-17, tetapi Azurmendi membalas, tertinggal 18-11.

BACA JUGA:Kerajaan Pembawa Peradaban di Pulau Jawa, Siapa Pendirinya, Kisah Perwayangan Rajanya Keturunan Dewa

Gregoria mengakhiri permainan pada 13:19, tetapi Azurmendi mencetak poin permainan pada 20-13.

Gregoria menambah poin dari 16 menjadi 20. Namun, Azurmendi yang sudah mendominasi permainan justru menguasai permainan dalam waktu 12 menit.

“Saya harus menyesuaikan diri di posisi kedua, yang memang membutuhkan banyak usaha ekstra. Itu bukan permainan terbaik yang saya inginkan," aku Gregoria.

BACA JUGA:Pesona Gunung Kawi, Sejarah dan Keunikan Misteri yang Tak Terlupakan

Di pertandingan kedua, kedua pemain bergantian mencetak poin 1-1. Azurmendi memimpin 3-1 setelah merebut dua poin berturut-turut.

Gregoria menyelesaikan pertandingan dengan skor 2-3. Gregoria langsung unggul 8-3 setelah mencetak enam poin berturut-turut. Azurmendi menambahkan 4-9, tetapi Gregoria memperbesar keunggulan menjadi 10-4.

Azurmendi memperkecil jarak menjadi 5-10. Namun, Gregoria, yang sangat unggul, finis 11:5.

Usai jeda, Azurmendi meningkat menjadi 9:11 setelah mencetak empat poin berturut-turut. Gregoria kemudian kalah 13:9. Setelah reli panjang, Gregoria mempertahankan keunggulan 18:9.

BACA JUGA:Eksplorasi Gunung Dempo, 5 Misteri dan Keajaiban Alam Sumatera Selatan, Nomor 4 Sering Terjadi!

Gregoria melepaskan tembakan setelah mencetak lima poin berturut-turut. Azurmendi mencoba bangkit dan menang 10-18.

Namun, keadaan ini tidak berlangsung lama setelah Gregoria menambah 19-10 poin. Azurmendi perlahan mendekati 14-19. Gregoria kemudian memenangkan 20-14 game point.

Azurmendi mencoba menghentikan gerak maju Gregoria, tetapi Gregoria membalas dengan memaksakan pertandingan karet.

BACA JUGA:Ritual Unik atau Aneh? 5 Tradisi Ini Membuktikan Bahwa Indonesia Adalah Negara yang Kaya

Di game penentu, Azurmendi langsung melaju kencang dan meraih tiga poin beruntun.

Gregorio berakhir 2-3. Azurmendi membalas dengan kemenangan 4-2. Gregoria mengurangi defisit menjadi 3:4 dan memimpin 5-4. Azurmendi menyamakan kedudukan 5:5 dan menang 6:5.

Gregoria kemudian meraih hasil imbang 6-6. Setelah itu, para pemain bergiliran meraih 7-7 poin. Setelah dua poin berturut-turut, Azurmendi kembali memimpin dengan 9:7.

Gregoria finis 8-9, tetapi Azurmendi memperpanjang keunggulan menjadi 10-8.

BACA JUGA:Ada Penghuni dan Jejak Peradaban di Gunung Padang, Peneleti Temukan Ini

Gregoria memperkecil jarak menjadi 9-10 dan menyamakan kedudukan menjadi 10-10.Gregoria kemudian menang tipis 11-10.

Usai jeda, Azurmendi menyamakan kedudukan pada 11-11. Namun, Gregoria memperbesar keunggulannya menjadi 16-11 setelah mencetak lima poin secara beruntun.

Azurmendi menambahkan 13-16 poin dan Gregoria tampil dengan 17-13.

Azurmendi mengencerkan skor menjadi 16-17 dan berhasil menyamakan kedudukan pada 17-17.

BACA JUGA:Apa Benar Pendekar Sakti Mandraguna Aji Saka Raja Pertama di Tanah Jawa? Yuk Simak Penjelasan Lengkapnya

Gregory keluar 19-17. Pertarungan sengit sampai Gregoria memenangkan match point untuk menjadikannya 20-17.

Azurmendi terus mengejar poin dan kembali mendekat dengan waktu 19:20. Gregoria menjaga konsistensi permainan, awalnya menyentuh angka 21.

“Namun, saya bersyukur bisa bangkit di game kedua dan ketiga, meski hasilnya sangat buruk. Alhamdulillah, kami juga keluar dari tekanan di awal pertandingan,” kata Gregoria.

"Saya merasakan ketegangan setelah kalah di game pertama, jadi saya mencoba untuk tidak memikirkan banyak hal dan hanya fokus untuk tidak menyerah dan mencari poin," ujar Gregoria.

BACA JUGA:Bukan Cuma Buah Bibir! Gunung Padang Adalah Lokasi Benua Atlantis Juga Sudah di Bukukan Lho! Ini Nama Bukunya

"Di gim ketiga, ketika saya sudah memimpin, dia mencoba memperlambat permainan dan saya sedikit santai. Lalu konsentrasinya menurun dan dia kurang stabil, sehingga saya seharusnya kehilangan beberapa poin.

Dalam kondisi sebenarnya semuanya baik-baik saja. Tidak ada masalah."

Selanjutnya, Gregoria bertemu tuan rumah Sim Yu-jin di babak kedua.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: