Menelusuri Misteri Alam dan Mitos di Lembah Harau, Ternyata Miliki Sejarah Pilu Zaman Dahulu!
Menelusuri Misteri Alam dan Mitos di Lembah Harau, Ternyata Miliki Sejarah Pilu Zaman Dahulu!-Kolase-Berbagai Sumber
Agar tidak hanyut, Maulana Kari menambatkan sebuah batu yang kelak dikenal dengan Batu Tambatan Kapal. Kapal layar ini selamat.
Rajo Darah Putiah yang berkuasa di kawasan Lembah Harau waktu itu mengizinkan keluarga Maulana Kari menetap.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Ciamis: Benarkah Tempat Ini Menyimpan Pusaka Kerajaan Galuh?
Sedangkan di negri lainnya Raja Hindustan ini sudah pasrah tidak mungkin kembali. Karena tidak mengetahui sumpah putrinya, dia berinisiatif menikahkan Sari Banilai dengan Rambun Pade, pemuda Harau.
Dari pernikahan tersebut lahirlah seorang anak yang sangat disayang oleh Maulana Kari dan Sari Banun.
Suatu hari, mainan si anak jatuh ke dalam laut dan dia memanggil ibunya untuk mengambil mainan. Sari Banilai melompat ke laut untuk mengambil dan dia terhanyut karena ombak sedang besar.
--
Sari Banilai terseret hingga terjepit di antara dua batu besar lalu berdoa agar air segera surut. Sari Banilai yang teringat sumpahnya khawatir dia bakal dikutuk menjadi batu.
BACA JUGA:Misteri Patung-Patung Kuno Lembah Bada: Menelusuri Sejarah dan Budaya Lewat Arkeologi
Sambil berdoa kepada Tuhan, dia minta dibawakan perlengkapan rumah tangga dan diletakkan di samping batu yang menjepitnya. Lambat laun kaki Sari Banilai membeku dan menjadi batu.
Begitupun bagian tubuh yang lain. Batu yang berbentuk seorang ibu sedang menggendong anak di salah satu bagian di Lembah Harau itu diyakini sebagai Sari Banilai yang termakan sumpahnya.
Cerita yang masih hidup di tengah masyarakat Lembah Harau itu dikenal sebagai Randai Sari Banilai dan kemudian menjadi salah satu kesenian tradisional masyarakat Lembah Harau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: