Horor! Batu Musik Situs Gunung Padang Jadi Altar Ritual Persembahan? Ulas Faktanya.

Horor! Batu Musik Situs Gunung Padang Jadi Altar Ritual Persembahan? Ulas Faktanya.

Situs Gunung Padang --Net

Tangga nada dalam pengelompokan batuan itu lazim digunakan dalam musikologi modern. 

Disampaikan Hokky, fakta ini menunjukkan bahwa sangat mungkin tradisi megalitik di situs Gunung Padang telah mengenal instrumen musik.

Dari sisi urutan nada-nada yang diperoleh memang belum sempurna untuk dapat dikategorikan sebagai pentatonic scale ataupun heptatonic scale. 

Ada dugaan nada-nada yang hilang tersebut kemungkinan ada di batuan yang sebagian terpendam tanah di sekitar batuan yang menghasilkan frekuensi tinggi tersebut," tuturnya.

BACA JUGA:Gunung Padang dan Atlantis, Benarkan Di tempat Yang sama?

Soal musik ini masih menjadi teka-teki, apakah batu yang jadi sumber bunyi itu merupakan artefak litofon yang telah ditemukan di banyak tradisi megalitik lainnya. 

Jika memang batuan ini dijadikan alat musik. Maka peradaban yang memangunnya telah mengenal pola orkestrasi atau permainan musik dengan berkelompok.

Situs megalitikum Gunung Padang benar benar unik. Wajar saja membuat peneliti dan arkeolog dibuat kepoo.

Salahsatu faktanya, susunan kolom balok batu situs yang ada dipuncak bukit ini benar benar unik.

Tahukah kamu, jika balok balok batu sengaja disusun, ya bisa! Namun, tahu kamu, jika ribuan balok batu tersebut bukan sengaja dipahat. 

BACA JUGA:Unik tapi Canggih, Bangunan Situs Gunung Padang Menggunakan Sem3n Purba, Wajar, Ilmuwan dan Arkeolog Kepoo

Para pakar menilai balok batu tersebut alami terbentuk secara alam. Tidak dibuat manusia, melainkan hasil proses geologis.

Proses pembentukanya, ketika aliran magma membeku, seperti terbentuknya retakan-retakan poligonal ketika lumpur mengering.

Di pelataran undak pertama, pemandangan menakjubkan terhampar dari seluruh konstruksi situs yang disusun dari kolom-kolom batu berdimensi kebanyakan segi lima, dengan permukaannya yang halus.

Batu-batu itu dipasang melintang sebagai tangga dari kaki bukit sampai pintu masuk situs. Di puncak bukit, pada pelataran pertama, pintu gerbangnya diapit kolom batu berdiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: