Asal Muasal Situs Gunung Padang dan Situs Purba di Irlandia Ini Banyak Kesamaan, Yuk Kita Intip Apa Aja
Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran, Prof Dr Adjat Sudrajat memaparkan, Gunung Padang terbentuk dari letusan gunung api purba Karyamukti lebih dari 10.000 tahun lalu.
"Gunung Padang tidak terlepas sebagai rangkaian gunung api-gunung api aktif di Indonesia. Karena sudah istirahat lebih dari 10.000 tahun maka gunung ini tidak akan menimbulkan bahaya," kata Adjat dalam Seminar Nasional 'Situs Gunung Padang dan Permasalahannya' di Aula PSBJ Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Jadi kontroversi, batuan di Gunung Padang sengaja dibawa dari luar lokasi dan disusun menjadi piramida yang saat ini masih ditelusuri kebenarannya.
Tahukah kamu, jika balok balok batu sengaja disusun, ya bisa! Namun, tahu kamu, jika ribuan balok batu tersebut bukan sengaja dipahat.
Di pelataran undak pertama, pemandangan menakjubkan terhampar dari seluruh konstruksi situs yang disusun dari kolom-kolom batu berdimensi kebanyakan segi lima, dengan permukaannya yang halus.
Batu-batu itu dipasang melintang sebagai tangga dari kaki bukit sampai pintu masuk situs. Di puncak bukit, pada pelataran pertama, pintu gerbangnya diapit kolom batu berdiri.
Situs megalitikum Gunung Padang benar benar unik. Wajar saja membuat peneliti dan arkeolog dibuat kepoo.
Salahsatu faktanya, susunan kolom balok batu situs yang ada dipuncak bukit ini benar benar unik.
Menurut dia, batuan berjenis basalt dan andesit itu asli dari Gunung Padang yang terbentuk dari hasil letusan gunung api purba.
BACA JUGA:Mengungkap SItus Gunung Padang Yang Pernah Menjadi Peradaban Teknologi Canggih? Simak Disini
"Batuan yang dihasilkan bisa batuan lepas atau padat. Di negara kita letusan akan menghasilkan batuan andesit dan tidak akan membentuk lava cair seperti produk gunung api di Hawai karena gunung api kita berada di jalur andesit," tuturnya.
Dari hasil penelitian, batu-batu balok dan tiang yang terususun di Gunung Padang sebenarnya adalah murni dari alam.
Sebagian kecilnya dibentuk oleh masyarakat purbakala setempat yang menghuni lokasi tersebut. Mereka membuat tempat pemujaan berupa punden berundak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: