Kesaktian Prabu Siliwangi Bentengi Gempuran Majapahit, Ternyata Raja Ini Miliki Senjata Sakti

Kesaktian Prabu Siliwangi Bentengi Gempuran Majapahit, Ternyata Raja Ini Miliki Senjata Sakti

Tak ayal, dipretelinya wilayah kekuasan Pajajaran berujung perdamaian antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Cirebon.

Kedua kerajaan yang saling memperebutkan kekuasaan tersebut memutuskan untuk berdamai pada tahun 1531 Masehi dan saling mengakui keberadaan masing-masing.

Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dan Surawisesa mengambil kesempatan untuk memperbaiki kerajaannya.

Puncak keruntuhan Pajajaran di tahun 1579 M. Yang ditandai dengan menurunnya kekayaan maritimnya.

BACA JUGA:Kapal Jung Raksasa dan Pasukannya, Bukti Kejayaan Kerajaan Majapajit

Keruntuhan kerajaan Pajajaran benar-benar terjadi pada tahun 1579. Pasca serangan Cirebon sebelumnya, kekuatan Pajajaran mulai melemah dan hanya tersisa 1000 pasukan yang setia pada Surawisesa.

Kehadiran kerajaan baru di wilayah Sunda yang berbasis Islam, yaitu Kesultanan Banten membuat Pajajaran terpontang-panting. 

Kesultanan yang dipimpin oleh Maulana Yusuf sengaja mengincar Pajajaran karena bercorak Hindu-Budha dan lokasi keduanya yang saling berbatasan. 

Peperangan yang terjadi antara kedua belah pihak menyebabkan keberadaan Pajajaran hilang tanpa sisa pada tahun 1579 Masehi. 

Para bangsawan yang sebelumnya memegang kepercayaan kepada Kerajaan Pajajaran pun perlahan-lahan mulai menganut agama Islam. 

Nah, itulah fakta keruntuhan Pajajaran dan penyebabnya yang perlu kamu tahu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: